Benny K Harman

Kastara.ID, Jakarta – Polemik yang melanda Partai Demokrat tak kunjung reda. Bahkan saat ini mulai memasuki babak baru. Aparat keamanan dituding mulai ikut campur dalam pertentangan antara Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan kubu Kongres Luar Biasa (KLB) pimpinan Moeldoko.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman mengatakan, beberapa pengurus Partai Demokrat di daerah mulai resah. Pasalnya mereka mendapat ancaman dan intimidasi dari oknum Polres setempat. Para kader di daerah diminta menyerahkan daftar nama pengurus inti. Selain itu menurut Benny, para pengurus dipaksa mendukung Partai Demokrat pimpinan Moeldoko.

Melalui cuitan di akun twitternya @BennyHarmanID (9/3), menjelaskan pelakunya adalah oknum intel yang mendapat perintah langsung dari Kapolres. Itulah sebabnya politisi asal Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini meminta Polri segera bertindak dan menertibkan anggotanya.

Sementara Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, Kepolisian RI akan segera merespons keluhan Benny K Harman. Menurut Argo, pihaknya akam segera meneliti kebenaran adanya intimidasi dan ancaman yang dilakukan oknum polisi terhadap pengurus Partai Demokrat.

Melalui keterangan tertulisnya (9/3), Argo menuturkan jika terbukti ada pelanggaran, oknum polisi tersebut dipastikan bakal mendapat sanksi hukum. Argo memastikan Polri tidak akan masuk dan ikut campur dalam ranah politik.

Sesuai Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002, tugas pokok Polri adalah memelihara dan memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat. Itulah sebabnya Argo juga meminta agar pihak-pihak tertentu tidak menyeret Polri ke ranah politik. (ant)