Kastara.id, Jakarta – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito mengapresiasi kerja keras jajarannya dan semua pihak yang berhasil untuk mengendalikan harga dan menyiapkan pasokan bahan pokok pasca Lebaran. Sehingga pasokan teratasi pada H+3 sampai H+5 Lebaran. “Semua dan harga bahan pokok terkendali selama Lebaran. Hasil ini bukan hanya kerja Kemendag semata tapi semua pihak yaitu dari Kementerian/lembaga yang telah bekerja keras,” kata Mendag Enggaritiasto saat acara pemberian penghargaan kepada stakeholder di Kantor Kemendag, Jakarta, Senin (10/7).

Selain itu, Mendag juga menyampaikan apresiasi pada jajaran Polri yang telah membentuk Satgas untuk melakukan penindakan tegas terhadap para pengusaha yang melakukan penimbunan bahan pokok di seluruh Indonesia. “Polri bentuk Satgas dengan tegas. Meski di beberapa tempat terkesan ada penekanan. Namun tanpa ada upaya itu penimbunan marak terjadi,” ujar Enggar.

Di samping itu kepada KPPU yang sejak awal telah mendampingi Kemendag dan melakukan langkah-langkah yang luar biasa. Begitu juga pengurus Assosiasi dan dunia usaha yang telah membantu menekan kelompok atau orang yang biasa melakukan spekulatif dan mendapat keuntungan yang begitu besar. Sehingga pengendalian harga bahan pokok bisa teratasi.

Enggar mengaku, pengorbanan para pengusaha sangat besar sekali. Menurutnya, memotong keuntungan yang signifikan bukan sesuatu yang untuk diterima. Tapi memotong jaringan berkelebihan dan kalau yang terpotong marginnya itupun bukan mudah dilaksanakan.

“Saya menyadari betul, karena latar belakang saya penguasaha. Tapi satu hal yang saya jamin adalah usaha pengusaha terjamin karena negara ini memerlukan dunia usaha swasta. Kami tidak mungkin menyelesaikan masalah ekonomi yang bersumber dari APBN dan kami tidak bisa menyelesaikan dari BUMN,” katanya

Menurutnya, Bulog sebagai backbone pemerintah disiapkan untuk menahan ini semuanya. Apabila ada sesuatu maka Bulog yang akan turun. “Karena tanpa itu, maka para spekulan tidak akan pernah ada kekhawatiran. Jadi memang saya bersyukur dengan Bulog ini step by step setiap saat dan mampu memerintahkan jajarannya untuk tidak libur pada saat dibutuhkan bekerja dan mengirimkan barang ke Semarang, Solo dan tempat lainnya. Tanpa itu tidak bisa,” ujarnya

Enggar berjanji bagi asosiasi yang menjadi mitra pemerintah akan mendapatkan informasi tertentu di dalam pasokan, sedangkan perusahaan yang di luar asosiasi  tidak akan mendapatkan informasi tersebut. “Jika asosiasinya bikin susah maka kita ganti saja pengurusnya. Tapi bukan asosiasinya,” katanya

Enggar menambahkan, dengan berhasilnya pengendalian harga ini dan rendahnya inflasi, maka pemerintah telah menghemat APBN, karena setiap kenaikan inflasi menanggung risiko pembayaran bunga utang pemeritah lebih tinggi. “Dampak dari kestabilan harga membuat kita atau negara menghemat,” ujarnya

Rasa syukur juga disampaikan Mendag Enggar, dan dia berharap agar kerja sama ini berjalan terus. “Mari kita biasakan seperti ini untuk tetap terjaga. Sekarang kita mempunyai waktu yang cukup. Maka saya segera mengundang untuk menyusun berbagai ketentuan yang memberikan batasan-batasan dan bukan tekanan tapi ada aturan-aturan yang kita pakai sehingga menjadi pegangan kita semua,” katanya.

Enggar mengatakan, ke depan ketergantungan impor harus diatasi, untuk itu pemerintah bersama mitra pengusaha akan menyusun roadmap. Untuk atasi ketergantungan impor, pemerintah akan duduk bersama dengan mitra pengusaha untuk membuat roadmap. “Jika beberapa komoditi yang ada dan masih tergantung impor tetap harus bisa kita atasi. Tetapi jika masih membutuhkan dan tidak bisa maka terpaksa kita lakukan import,” ujarnya. (mar)