Tugu

Kastara.ID, Jakarta – Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Politik Dalam Negeri (Kesbangpoldagri) Sigit Budiarto meminta PT Jasa Marga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) mengubah tugu yang terdapat di ruas jalan tol Ngawi Kertosono. Hal  ini demi menjaga ketenangan dan kedamaian masyarakat. Pasalnya tugu JNK yang sekarang ada bentuknya dinilai mirip palu arit.

Saat memberikan keterangan pada Selasa (11/2), Sigit menyebut beberapa elemen masyarakat Madiun sudah menyatakan keberatan dengan adanya tugu tersebut. Kelompok yang sempat memprotes sudah mengadakan pertemuan dengan perwakilan PT JNK. Pertemuan yang juga dihadiri perwakilan TNI dan Polri ini dilaksanakan pada pekan lalu.

Dalam pertemuan tersebut disepakati segera mencari solusi atas keberatan warga Madiun. Salah satunya dengan mengubah bentuk tugu tersebut. Sigit menyatakan, pihaknya tidak berhak menentukan bentuk tugu. Hal itu menurutnya adalah kewenangan PT JNK. Itulah sebabnya Pemkab Madiun meminta PT JNK membuat desain yang baru. Diharapkan desain tugu JNK yang baru lebih mencerminkan ciri Kabupaten Madiun sebagai kampung silat Indonesia.

Sebelumnya, beredar di media sosial tugu PT JNK di ruas Tol Ngawi Kertosono Kediri. Tugu yang sempat viral ini sebenarnya berbentuk jalan tol yang melingkari sebuah tiang. Selain itu tugu tersebut melambangkan tiga huruf, yakni J-N-K sesuai dengan nama perusahaan.

Namun banyak pihak menilai tugu tersebut lebih mirip palu arit lambang partai terlarang, PKI. Warga Madiun menyatakan keberatan dengan tugu tersebut. Pasalnya Madiun pernah mempunyai sejarah kelam dengan keberadaan PKI. Menurut sejarah pada 1948, PKI pernah memberontak terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan mengakibatkan korban jiwa yang sangat besar.

Sigit menyebut saat ini Pemkab dan warga sedang berusaha mengubah stigma Madiun sebagai basis PKI. Kehadiran tugu yang berbentuk mirip palu arit, lambang PKI dipastikan akan menghambat upaya tersebut. (yan)