Bukalapak

Kastara.ID, Jakarta – CEO Bukalapak Achmad Zaky akhirnya buka suara terkait kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) yang menimpa perusahaannya. Zaky tidak menampik kabar ratusan karyawan Bukalapak terpaksa harus di-PHK. Zaky menyebut hal ini terpaksa dilakukan lantaran startup e-commerce unicorn itu tengah melakukan restrukturisasi.

Zaky menjelaskan, perusahaan yang ditelah dirintisnya sejak 2010 itu ingin menjadi e-commerce unicorn pertama yang berhasil meraih break even point (BEP). Bahkan Zaky menyebut Bukalapak berusaha mendapatkan keuntungan dalam waktu dekat.

Saat memberikan keterangan pada Rabu (11/9), Zaky menyebut PHK dilakukan dengan mempertimbangkan pendapatan Bukalapak sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA/earnings before interest, taxes, depreciation and amortization). Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) itu menambahkan, saat ini pihaknya sudah memiliki modal yang cukup untuk meraih EBITDA positif. Zaky berharap rencana tersebut bisa berjalan dengan baik tanpa halangan.

Selain itu restrukturisasi dilakukan demi menjaga kepercayaan para investor, baik lokal maupun luar negeri. Kepercayaan tersebut menurut Zaky penting demi memastikan Bukalapak tetap berkontribusi bagi pergerakan ekonomi, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Sebelumnya diberitakan, Bukalapak tengah melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya. Selain itu Bukalapak juga telah menutup kantornya di Surabaya dan Medan. Tidak disebutkan berapa jumlah karyawan yang bakal terkena PHK. Saat ini diketahui startup e-commerce yang identik dengan warna merah ini memiliki sekitar 2.500 karyawan. (rya)