Teror

Kastara.ID, Tangsel – Ancaman ambil ginjal tengah menghantui siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bambu Apus 02, Pamulang, Tangerang Selatan. Ancaman dilakukan oleh seorang pria misterius yang menggunakan atribut ojek online.

Kepala Sekolah SDN Bambu Apus 02 Ube Zubaedah telah menerima adanya laporan terkait ancaman ambil ginjal yang menimpa siswanya, kemarin (11/11). Sejauh ini laporan baru disampaikan oleh satu dari dua orang yang mengalaminya.

Setelah mendapatkan laporan tersebut, pihak sekolah memperketat penjagaan terutama saat jam pulang sekolah serta memasang spanduk yang bertuliskan imbauan bagi wali murid untuk mengantar dan menjemput anak-anaknya. Selain itu, siswa juga diimbau untuk tidak keluar dari lingkungan sekolah saat jam istirahat.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengatakan, ancaman tersebut merupakan kasus mengerikan yang dialami anak usia dini. Pria yang akrab disapa Kak Seto ini meminta Satuan Tugas (Satgas) perlindungan anak yang ada di Tangerang Selatan untuk berperan aktif dalam memantau perkembangan ancaman tersebut serta memastikan keamanan anak-anak sampai ke rumah. Terlebih lagi Tangerang Selatan merupakan kota pertama yang dilengkapi dengan Satgas perlindungan anak.

Terkait ancaman tersebut, Kepala Polsek Pamulang Kompol Hadi Supriatna, telah memerintahkan jajarannya untuk melakukan pengecekan di lokasi kejadian serta memanggil orang tua murid. Pihaknya justru menilai ancaman tersebut merupakan hoaks yang beredar. “Orang sambil jalan minta ginjal itu bukan keseriusan,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, salah satu orang tua murid, Ita (32), melaporkan ancaman ambil ginjal yang dialami anaknya DA (9) kepada pihak sekolah. Kejadian tersebut dialami DA pada Jumat (8/11) saat hendak pulang ke rumah yang lokasinya tidak jauh dari sekolah.

Saat berjalan kaki, tiba-tiba DA dihampiri seorang pria yang tidak dikenal. DA mengira pria yang menutupi wajahnya dengan masker tersebut hendak menanyakan alamat, namun tiba-tiba pria tersebut mengancam ingin mengambil ginjalnya. Mendengar hal tersebut DA langsung lari ketakutan, bahkan ia sempat bersembunyi di balik tempat sampah milik salah satu warga.

Sesampainya di rumah, DA langsung menceritakan kejadian yang dialaminya kepada orang tuanya sambil gemetaran. Menurut Ita, kejadian tersebut tidak hanya dialami oleh anaknya, namun juga menimpa teman DA. Ita meminta kepada pihak sekolah untuk memperketat pengamanan karena ditakutkan ancaman tersebut merupakan modus penculikan. (put)