Polwan

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai jumlah polisi wanita (polwan) masih sangat minim dibandingkan polisi laki-laki. Padahal, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) merupakan satuan kepolisian terbesar kedua di dunia setelah China dengan jumlah personil hingga 450 ribu orang.

“Namun hanya sekitar 5 persen anggotanya yang perempuan, sementara di negara lain rata-rata jumlah polisi wanitanya lebih dari 10 persen,” kata Sri Mulyani dikutip dari unggahan Instagram @smindrawati, Jumat (12/11).

Sri Mulyani juga menyoroti jumlah wanita yang masih sedikit menduduki posisi pimpinan di kepolisian. Untuk itu ia berharap ke depan kesetaraan gender di kepolisian dapat ditingkatkan.

Menurutnya, kehadiran polisi wanita tidak hanya memberikan kesetaraan gender di lingkungan kepolisian, tetapi juga menciptakan ekosistem yang aman dan menjamin perlindungan bagi wanita.

Pasalnya, dalam kasus kekerasan terhadap wanita, polisi wanita dinilai dapat membuat korban lebih aman dan percaya terhadap penegakan hukum. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), satu dari tiga wanita di dunia pernah menjadi korban kekerasan setidaknya satu kali dalam seumur hidup. Parahnya, kurang dari 40 persennya mencari pertolongan atas kekerasan yang dialami.

Data Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN) juga mengatakan wanita yang tinggal di daerah berpenghasilan rendah lebih berisiko mengalami kekerasan. Perempuan yang kurang berdaya dinilai lebih rentan menjadi korban kekerasan.

“Oleh karena itu, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan sangat penting dalam memperkuat perekonomian nasional dan kesejahteraan bersama,” tutupnya.

Lebih lanjut, ia mengklaim pemerintah terus mendukung kesetaraan gender melalui kebijakan yang dikeluarkan, khususnya kebijakan fiskal. (ant)