UMKM

Kastara.ID, Jakarta — Walau berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Jakarta naik 2,13 persen pada Agustus 2023, tetapi penyediaan lapangan pekerjaan masih menjadi tantangan peningkatan kesejahteraan di Jakarta. Oleh karena itu, berbagai upaya penyediaan dan perluasan akses warga kepada lapangan pekerjaan harus terus digenjot salah satunya lewat pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif.

Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris mengungkapkan, besarnya atau banyaknya jumlah UMKM dan usaha sektor kreatif pasti berbanding lurus dengan banyaknya lapangan pekerjaan di Jakarta sehingga penting untuk terus dikembangkan. Untuk itu, dirinya berharap semua pemangku kepentingan bersinergi dan berkolaborasi untuk merumuskan treatment dan insentif khusus bagi semua pelaku UMKM agar dapat terus berkontribusi bagi perekonomian Jakarta.

“Memparbanyak jumlah usaha dan pelaku UMKM dan ekonomi kreatif di Jakarta adalah solusi efektif memperluas dan memperbanyak lapangan pekerjaan di Jakarta. Oleh karena itu, saya mendorong Pemprov DKI Jakarta melakukan penguatan komponen local chain, meningkatkan mutu dan daya saing produk UMKM melalui kerja sama dengan lembaga riset, menyediakan fasilitas impor bahan baku, serta kredit murah bagi UMKM,” ujar Fahira Idris di Jakarta (11/1).

Menurut Fahira Idris, strategi penting yang saat ini bisa ditempuh Jakarta untuk membesarkan skala UMKM adalah melalui adaptive supply chain atau rantai pasok yang adaptif untuk barang yang strategis, melakukan market intelligence untuk potensi pasar ekspor baru dan memperkuat sinergi Perbankan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) dalam pembiayaan UMKM. Terobosan lain yang perlu dilakukan adalah dengan menyediakan fasilitas trading house dan logistik, meningkatkan akurasi data UMKM, dan pengembangan klinik UMKM berbasis digital.

Strategi penting lainnya, lanjut Fahira adalah menggunakan konsep pentahelix dalam pembangunan UMKM di Jakarta. Untuk konteks pembangunan UMKM, skema pentahelix bisa dimodifikasi menjadi pemerintah, akademisi, korporasi, komunitas/pendamping dan media baik media massa maupun pemanfaatan media digital. Pemprov sebagai pengambil kebijakan utama pembangunan UMKM di Jakarta menjadi kunci terjalinnya kolaborasi dan sinergi antara multi pihak dalam skema pentahelix ini.

“Pentahelix ini adalah konsep yang sangat bagus jika dijadikan strategi pengembangan potensi UMKM di Jakarta. Namun, memang dalam praktiknya tidak mudah karena butuh energi dan komitmen dari semua pemangku kepentingan terutama pemprov. Untuk itu, ke depan, skema pentahelix ini akan terus kita dorong sehingga akses lapangan pekerjaan di Jakarta semakin luas dan menyerap sebanyak mungkin tenaga kerja,” pungkas Senator Jakarta yang juga menjadi pembina puluhan UMKM ini. (dwi)