Syarifudin menjelaskan, petugas di lapangan dihadapkan dengan masyarakat berbagai macam karakter dan kondisi yang sangat dinamis. Tidak jarang, petugas penderekan berkonflik dengan pengendara saat melakukan penindakan. Maka itu, dia meminta agar petugas tidak mudah tersulut emosi karena hal-hal sepele.

“Tentu hal ini membutuhkan kemampuan pengendalian diri dan komunikasi yang baik dalam menangani kasus tersebut dengan kepala dingin walaupun kondisi lapangan sangat panas,” ujar Syarifudin saat membuka Diklat Penggunaan dan Pengoperasian Kendaraan Lapangan Khusus Mobil Derek Dinas Perhubungan DKI Jakarta (12/1).

Dia menambahkan, Pemprov DKI Jakarta tengah giat melaksanakan pembangunan dan pengembangan transportasi berkeselamatan, aman dan lancar. Dalam konteks lalu lintas perkotaan, masalah pelanggaran parkir bukanlah hal sepele dan terus saja bertambah banyak seiring meningkatnya aktivitas perekonomian masyarakat di Jabodetabek.

Meski demikian, sambungnya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta terus berusaha untuk memberikan perhatian meningkatkan penanganan terhadap pelanggaran parkir.

“Pelanggaran parkir tidak hanya mengganggu kelancaran arus lalu lintas, tapi berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan bahkan kecelakaan. Ini menjadi tantangan sekaligus pelajaran kita untuk selalu menerapkan prinsip humanis persuasif saat melakukan penindakan,” tandas Syarifudin. (hop)