Kastara.ID, Jakarta – PT Transjakarta menambah frekuensi pencucian bus menggunakan cairan disinfektan. Jika sebelumnya pencucian bus dilakukan hanya saat pulang atau malam hari, namun kini ditambah menjadi dua kali yakni pada saat pulang atau malam hari serta saat bus diistirahatkan pada siang hari.

Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta Nadia Diposanjoyo mengatakan, pencucian bus difokuskan pada pembersihan interior dengan sangat teliti di setiap ruang bus mulai dari kursi pelanggan, pintu bus hingga hand grip (pegangan bus) menggunakan cairan disinfektan.

“Ini dilakukan agar bus tetap dalam kondisi steril saat beroperasi dan melakukan pelayanan. Tidak hanya bus milik Transjakarta, bus-bus operator pun sudah melakukan standar pengoperasian pencucian bus sesuai dengan yang dilakukan oleh bus swakelola,” ujar Nadia, Jumat (13/3).

Adapun pencucian bus dilakukan di depo-depo milik operator. Untuk memastikan kenyamanan penumpang, PT Transjakarta juga telah menambah pengadaan hand sanitizer di 88 halte dari yang sebelumnya hanya di 80 halte bus.

“Dari halte-halte tersebut ada sebanyak tujuh halte yang dijadikan pusat penempatan refill atau isi ulang hand sanitizer yakni Halte Kampung Melayu, Halte Harmoni, Halte Pulogadung 2, Halte Tendean, Halte Pasar Kebayoran Lama, Halte Cawang UKI dan Kuningan Timur,” katanya.

Selain di halte, hand sanitizer saat ini juga telah terpasang di bus-bus low entry, bus pariwisata hingga Transjakarta Care (Transcare). Selanjutnya, pihaknya juga akan terus menambah titik-titik penempatan hand sanitizer di bus-bus Transjakarta lainnya seperti Minitrans, Royaltrans dan bus-bus di rute Non Bus Rapid Transit (BRT).

“Untuk Thermal Gun atau pendeteksi suhu tubuh akan disediakan di setiap pool (depo) dan akan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh di halte-halte ujung,” tandasnya. (hop)