Kastara.ID, Jakarta – Keputusan Kementerian Agama (Kemenag) melalui Badan Pengelola Jaminan Produk Halal (BPJPH) membuat logo atau label halal baru mendapat banyak tanggapan. Umumnya mempertanyakan bentuk label baru yang jauh berbeda dibanding label halal lama yang dibuat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas menilai Kemenag terlalu mengedepankan seni pada desain label halal baru. Akibatnya tulisan ‘Halal’ yang berasal dari bahasa Arab justru tidak terlihat. Label halal yang baru menurut Anwar terlalu bernuansa lokal dan berpotensi tidak dimengerti banyak orang.

Saat memberikan keterangan pada Ahad (13/3), Anwar menyebut kentalnya nuansa lokal dalam keterangan label halal baru berpotensi menimbulkan kekeliruan. Hal ini lantaran banyak orang yang tak memahami makna dari tulisan tersebut.

Padahal label halal baru tersebut menggunakan huruf Arab tapi menurut Anwar justru tidak terlihat seperti tulisan Arab. Bahkan orang Arab pun tidak akan tahu kalau label halal baru itu menggunakan tulisan Arab.

“Orang Arab pun enggak tahu kalau itu tulisan Arab. Jadi yang tahu hanya dia saja. Tapi orang sedunia ngerti kalau tulisan Arab biasa, tahu itu halal,” ujarnya.

Menurut Anwar, nuansa relijiusnya juga hilang. Kata ‘halal’ dalam bahasa Arab tenggelam oleh seni dan bisa berdampak menenggelamkan maknanya.

Kritikan juga datang dari warganet. Umumnya mempertanyakan mengapa tulisan ‘Halal’ dalam huruf Arab menjadi samar. Warganet menilai tulisan ‘Halal’ dengan huruf Arab seperti pada label lama sudah lazim dan digunakan di seluruh dunia.

Pemilik akun @tanyaAzka menuliskan, “Di beberapa negara, bahkan negara yg bukan mayoritas Islam masih terlihat tulisan Arab tanpa banyak modifikasi.. Ini Indonesia masa gitu logo halalnya?”

Pemilik akun menyertakan pula label halal di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Australia, Korea Selatan, Malaysia, dan beberapa negara lain. Semuanya memperlihatkan tulisan ‘halal’ berhuruf Arab dengan jelas.

Akun @NeoNetizen menuliskan, “Logo Halal dari Rusia gak ada beruangnya, Korea gak pake K Pop, bahkan logo halal Roma gak pake huruf romawi Kok Indonesia gunungan wayang?”

Pemilik akun @berlianindris menuliskan, label baru justru terbaca ‘halah’ dan bukan ‘halal.’ Pasalnya huruf ‘Lam’ pada label baru justru terlihat seperti huruf ‘Ha.’

Pendapat itu dibenarkan oleh akun @rinaldialamsyah5. Ia menuliskan, “Iya betul terbaca halaah,ini yang desain logo apa tdk tau kalau logo halal di dunia harus terbaca halal logonya? Apa Indonesia mau jadi trendsetter baru dalam logo halal? Jadi bahan olok-olok kalo begitu desainnya.” (ant)