Kopi Indonesia

Kastara.ID, Kairo – Dalam upaya mendorong pengembangan industri kopi nasional melalui upaya peningkatan konsumsi kopi di luar negeri, khususnya di Mesir, KBRI Cairo menggelar seminar dan pelatihan Kopi bagi pelajar dan mahasiswa Indonesia di Mesir dengan mengangkat tema “Peran Barista Terhadap Kopi Nasional”.

Indonesia memiliki peluang dan prospek yang baik karena sebagai negara penghasil kopi terbesar dan eksportir peringkat pertama ekspor ke Mesir disusul Vietnam, India, Brazil dan Italia. Pada tahun 2018 kinerja ekspor produk Kopi Indonesia ke Mesir menunjukkan angka yang signifikan dari tahun ke tahun, tren pertumbuhan ekspor kopi Indonesia dari tahun 2014 hingga 2018 mencapai 15,24 %, perolehan ekspor kopi Indonesia pada periode Januari–Februari 2019 mencapai 10,36 juta dollar AS dengan 5615 ton mengalami peningkatan sebesar 19,71% bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebear 8,65 juta dollar AS dengan 4208 ton.

Pada 2018 ekspor kopi Indonesia ke Mesir membukukan nilai sebesar USD 56,97 juta dollar AS atau naik sebesar 7,91 % bila dbandingkan dengan nilai ekspor pada 2017 sebesar 52,79 juta dollar AS. Kopi Indonesia di Mesir masih menduduki peringkat pertama di Mesir dengan 61% menguasai pangsa pasar kopi Mesir pada Januari-Februari 2019.

Duta Besar RI untuk Mesir Helmy Fauzy dalam sambutannya pada pembukaan Seminar dan Pelatihan Kopi Nasional di Balai Budaya, KBRI Cairo, 8 Mei lalu memaparkan kekayaan dan keanekaragaman Kopi Nusantara yang menjadi potensi besar yang dapat dipasarkan ke luar negeri.
“Indonesia memiliki berbagai jenis kopi specialty yang dikenal di dunia seperti Kopi Gayo dari Aceh, di Papua ada Kopi Wamena, di tengah Indonesia ada Kopi Toraja dan di Selatan ada Kopi dari Flores dengan cita rasa, keasaman dan aroma khas sesuai indikasi geografis yang menjadi keunggulan Indonesia, ada kopi rasa tembakau. Hal ini menjadi tantangan ke depan untuk dapat memperkenalkan Indonesia bukan hanya kopi, akan tetapi seluruh produk unggulan Indonesia secara keseluruhan,” ungkap Dubes Helmy.
Dubes Helmy menambahkan, kopi saat ini tidak sekedar komoditi yang kita nikmati, tapi kopi sudah menjadi Life Style, gaya hidup, image dan branding produk Indonesia. ”Saya sangat berharap para pelajar dan mahasiswa Indonesia bisa menjadi bagian dari ujung tombak memperkenalkan Kopi Indonesia, memperkenalkan keberagaman Indonesia, memperkenalkan Life Style Indonesia dalam menikmati kopi. Dari pelatihan ini muncul Barista dan Duta Kopi Indonesia yang nantinya dapat membuka kedai kopi Indonesia di Mesir yang representatif, ” ulas Dubes Helmy.
Seminar dan Pelatihan yang diselenggarakan selama sehari itu dibuka untuk lapisan pelajar dan mahasiswa Indonesia di Mesir dengan mekanisme penyaringan dengan masing-masing calon peserta menyertakan essai singkat dengan tema “ Aku, Kopi dan Menjadi Barista”, dari 54 yang mendaftar dipilih 30 peserta yang dianggap memiliki motivasi yang tinggi untuk mengikuti seminar dan pelatihan kopi ini. Diharapkan kegiatan ini dapat memperkenalkan diversifikasi produk kopi Indonesia, memperluas pentingnya pengetahuan kopi Indonesia untuk pelajar, mahasiswa dan masyarakat Indonesia di luar negeri khususnya yang ada di Cairo yang diharapkan ke depannya dapat menjadi ikon dan ajang diplomasi pelajar Indonesia memperkenalkan sekaligus mempromosikan kopi Indonesia di manca Negara.
Irman Adi Purwanto Moefthi, selaku Atase Perdagangan KBRI Cairo memaparkan, dalam rangkaian acara seminar edukatif ini dilaksanakan dengan model presentasi sejarah kopi, kopi dan industrinya, Barista dan tugasnya, cupping and roasting workshop (pengenalan cara uji cita rasa kopi dan teknik menyangrai kopi), Coffee Brewing Workshop (teknik-teknik menyeduh kopi), dan cafe clinic (cara pengembangan usaha cafe), nonton bersama Battle of Barista, dilanjutkan dengan buka puasa bersama.
“Kegiatan ini sebagai upaya diplomasi produk Indonesia khususnya kopi Nusantara di Bumi Mesir melalui keberadaan para pelajar Indonesia di Mesir dikarenakan jumlah pelajar Indonesia terbesar yang ada di luar negeri adalah di Mesir,“ ungkap Irman Adi Purwanto Moefthi.
Atdag Irman menambahkan, Kegiatan ini dapat menjadi multiplier effect; memberikan dampak domino pada warga masyarakat di Mesir yang memiliki budaya minum kopi dari lapisan terbawah hingga teratas. Maka dari itu mereka akan lebih mengenal kopi Indonesia yang beraneka ragam dari berbagai provinsi di Indonesia dan kopi asli Indonesia yang memiliki nilai tambah dan kekhasan aroma tersendiri, sehingga diharapkan dapat memberikan stimulus terhadap peningkatan ekspor produk Kopi Indonesia lebih banyak lagi ke Mesir khususnya Specialty Coffee atau Kopi yang memiliki nilai tambah.
Sesi seminar dan pelatihan dilaksanakan selama sehari dengan nara sumber, Ardani Yusuf Prawira dari Jakarta Coffee House, menekankan dan menyemangati peserta agar dapat memenangkan kopi lokal di kancah internasional. Alasan Ardani, kita sebagai pemilik sumber daya kopi yang sangat besar dapat menjadi jembatan antara petani, biji kopi, produsen, eksportir hingga kepada konsumen.
Selain itu, Muhammad Aji Surya, Wakil Kepala Perwakilan RI di KBRI Cairo dalam kesempatan tersebut juga menegaskan, pengembangan industri kopi di dalam negeri masih mempunyai peluang yang cukup baik dan dapat ditingkatkan untuk ekspor lebih banyak lagi ke Mesir dan kawasan sekitar. Oleh karena itu, penyelenggaraan seminar kopi ini diharapkan menjadi wahana pendorong bagi para peserta dan peminat kopi untuk memperkenalkan produk, kualitas dan citra merek, serta memperoleh berbagai masukan dan keinginan dari pelanggannya.
Testimoni dari Kol. Alvin Darmawan, Atase Pertahanan KBRI Cairo selaku pecinta kopi menerangkan, aroma khas kopi Nusantara bukan kopi yang memiliki rasa pahit akan tetapi kopi Indonesia memiliki kekhasan yang tersendiri. Saatnya mengedukasi dan mempromosikan kopi nusantara kepada Milenial Mesir. ”Kopi Single Origin Indonesia masing-masing memiliki taste dan aroma tersendiri, kopi Toraja lebih harum dan sedikit asam, ada kopi lampung lebih pahit, ada kopi Ciwide, ada kopi Wamena dari Papua yang diakui Dunia,” ujar Kol. Alvin yang setiap hari menyajikan kopi racikannya sendiri di kantor dan memperkenalkan kopi nusantara kepada counterpart negara-negara sahabat. (put)