Kastara.ID, Jakarta – Kepala Asosiasi Medis India JA Jayalal memperingatkan sesama warganya agar tidak melumuri tubuh dengan kotoran sapi sebagai pengobatan untuk Covid-19 karena hal tersebut tidak akan menyembuhkan Covid-19.

“Tidak ada bukti ilmiah yang konkret bahwa kotoran sapi atau urin bekerja untuk meningkatkan kekebalan terhadap Covid-19, itu sepenuhnya didasarkan pada kepercayaan,” kata JA Jayalal, presiden nasional di Indian Medical Association, kepada Reuters (11/5).

Seperti dilaporkan RT (11/5), banyak warga India meyakini kotoran sapi bisa mencegah dan menyembuhkan penyakit Covid-19. Kondisi itu terjadi saat tingkat kasus harian dalam tujuh hari di negara itu mencapai titik tertinggi baru.

Pada Selasa lalu, jumlah kasus rata-rata tujuh hari di India untuk Covid-19 mencapai rekor tertinggi yakni 390.995 ketika Organisasi Kesehatan Dunia melabeli jenis virus India sebagai “varian yang memprihatinkan.”

Dengan rumah sakit sudah berada pada titik kritis dan pasokan oksigen medis dijatah, para dokter telah mengulangi peringatan terhadap sejumlah pengobatan alternatif dan tindakan pencegahan yang menjadi populer di seluruh India.

Praktik mengoleskan kotoran sapi dan campuran urin ke kulit seseorang dan menunggu sampai mengering, sebelum mencucinya dengan susu atau mentega, sangat diperhatikan oleh dokter.

“Ada juga risiko kesehatan jika mengolesi atau mengonsumsi produk ini, karena penyakit lain dapat menyebar dari hewan ke manusia,” tambahnya.

Orang-orang yang terlibat dalam ritual tersebut memeluk atau menghormati sapi-sapi tersebut saat kawanan sapi sedang berjemur. Bahkan orang-orang itu berlatih yoga di hadapan sapi-sapi untuk meningkatkan tingkat energi.

Menurut kementerian kesehatan, ada 329.942 lagi pada hari Selasa. Kematian akibat penyakit Covid-19 meningkat 3.876 kasus. (har)