Ketua Pondok Semi Alami Penyu Sisik, Agung mengatakan, renovasi yang dilakukan di antaranya melebarkan sarang penyu atau tukik seluas 4×5 meter persegi, memperbaiki kolam penyu, ganti plafon, jaring (penutup) jendela, hingga pengecatan pondok. Selain itu, pondok juga dihiasi lukisan mural bergambar tukik dan jenis ikan lainnya.

“Alhamdulillah perbaikan pondok ini sudah capai 95 persen. Mudah-mudahan dua hari lagi selesai” kata Agung, Ahad (13/8).

Agung menambahkan, renovasi pondok seluas 5×10 meter persegi ini hasil sinergisitas dengan CSR Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) dalam rangka perawatan tempat penangkaran penyu.

“Pondok ini sudah lama tidak diperbaiki, bahkan sebelumnya untuk penetasan penyu hanya menggunakan ember. Tentunya kami bersyukur dan terima kasih atas bantuan ini,” ujarnya.

Menurut Agung, pondok ini bukan hanya sebagai penangkaran penyu, tetapi juga sebagai eduwisata bagi wisatawan atau pelajar yang ingin mengenal tukik atau penyu. Harapannya, renovasi ini dapat menambah daya tarik masyarakat untuk berkunjung ke Pulau Sabira.

“Saat ini kami juga tengah melakukan pengembangbiakan penyu hijau, agar variasi jenis tukik di sini banyak,” ungkapnya.

Lurah Pulau Harapan, Muhammad Yusuf, mengucapkan terima kasih kepada CSR yang telah membantu konservasi swadaya masyarakat Pulau Sabira. Diharapkan bantuan ini dapat menjadi motivasi dalam melakukan pelestarian tukik dan ekosistem bawah laut.

“Terima kasih kepada CSR atas kepedulian dan sinergisitas yang sudah terjalin. Semoga bisa terus menjadi bagian upaya pelestarian lingkungan di Kepulauan Seribu,” tandasnya. (hop)