Halal

Kastara.ID, Jakarta – Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengaku tidak setuju dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim yang akan menghapus Ujian Nasional (UN). Menurut JK, penghapusan UN justru bisa membuat bangsa Indonesia menjadi lembek dan tak mampu melewati tantangan.

Saat berbicara di The Sultan Hotel, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (12/12), JK menjelaskan untuk menjadi bangsa yang hebat perlu ada tantangan. UN menurut JK adalah salah satu tantangan yang harus dihadapi generasi muda.

Kalau tidak ada ujian dan tantangan JK khawatir anak muda jadi tidak mau kerja keras. Terlebih jika alasan penghapusan hanya karena adanya protes dari guru dan orang tua murid yang menganggap UN susah dikerjakan.

JK juga meminta Nadiem tidak menyamakan sekolah di Indonesia dengan luar negeri, seperti Finlandia. Menurut mantan Menko Kesra ini menegaskan setiap negara memiliki standar yang berbeda. Terlebih jumlah penduduk Indonesia jauh lebih banyak dibanding Finlandia.

Hal serupa diungkapkan mantan Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Syafi’i Ma’arif. Pria yang akrab disapa Buya Syafi’i ini meminta Mendikbud tidak gegabah dalam mengambil keputusan. Saat berbicara di Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Kamis (12/12), Buya Syafi’i menyebut jika UN dihapus siswa jadi tak lagi bersunggung-sungguh dalam belajar. Ia meminta keputusan tersebut dikaji secara mendalam.

Buya Syafi’i menyarankan Nadiem duduk bersama para pakar pendidikan guna mengkaji penyelenggaraan UN. Ia menegaskan mengurusi pendidikan di Indonesia tidak mudah dan tidak sama dengan mengelola Gojek. (hop)