“Kepala daerah memang perlu mengajak warga untuk menyukseskan Pemilu. Tentunya agar pesan itu bisa efektif tersampaikan kepada warga dan tersebar secara masif diperlukan berbagai strategi. Ya salah satunya bisa melalui pemasangan spanduk-spanduk di tempat strategis agar mudah dilihat atau dibaca warga,” ujarnya (13/1).

Menurutnya, dengan narasi Pilihan Cerdas, Pemilihan Aman, Indonesia Kuat sudah cukup mewakili keinginan kuat bersama agar Pemilihan Tahun 2024 berjalan dengan sukses.

“Pilihan Cerdas ini juga dapat kita maknai agar warga menggunakan hak pilihnya. Kemudian, Pemilu Aman, ini tentu juga menjadi harapan kita bersama agar Pemilu berjalan dalam suasana damai dan kondusif meskipun ada perbedaan pilihan,” terangnya.

Ia menambahkan, narasi Indonesia Kuat juga dapat bermakna bahwa persatuan dan kesatuan harus tetap terjaga, keutuhan bangsa yang utama.

“Dalam kompetisi tentu harus siap kalah dan menang. Tapi, bagaimana kemudian baik yang menang dan kalah bisa kemudian bersatu dan bahu-membahu membangun Indonesia. Tidak ada perseteruan yang memuat Indonesia terpecah belah dan menjadi lemah,” ungkapnya.

Rany menilai, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono juga sudah sangat baik dalam mengingatkan pentingnya netralitas bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta maupun karyawan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

“Dalam banyak kesempatan, termasuk saat pelantikan pejabat Eselon, Pak Heru selalu mengingatkan untuk menjaga netralitas. Saya kira ini cukup baik, mengingat Pak Heru juga masih merupakan ASN,” tandasnya. (hop)