Forwot

Kastara.id, Bogor – Merayakan hari jadinya yang ke-15, Forum Wartawan Otomotif (Forwot) Indonesia mengadakan diskusi ‘Memacu Kreativitas dan Memelihara Sikap Kritis Menghadapi Jurnalisme 3.0″ di Sentul, Bogor, 12-13 Mei 2018.

Sesi pertama diskusi diisi Technical Instructor PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Rahardito Dio Prastowo yang memaparkan dua jenis mobil listrik yang sudah diproduksi Mitsubishi yaitu MIEV (Mitsubishi Inovative Electric Vehicle) dan PHEV (Plug in Hybrid Electrical Vehicle).

Kendaraan yang tergolong mobil murah di Jepang ini diproduksi dengan konsep mengubah petrol gasoline ke listrik dengan tujuan mengurangi CO2, kebutuhan akan bahan bakar, dan menurunkan global warming.

Pada sesi kedua, Suzuki Indomobil Sales (SIS) memaparkan dua produk andalannya yang sudah diperkenalkan di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018, yaitu Suzuki New Ertiga dan Suzuki Nex 2.

General Manager Strategic Planning Department SIS Ryohei Uchiki mengatakan rasa terima kasihnya kepada media yang telah bekerja sama selama ini dengan memberikan seluruh informasi mengenai teknologi canggih yang dimiliki Suzuki kepada konsumen.

Uchiki mengomentari tentang masyarakat yang tidak dapat membatasi perempuan dalam beraktivitas terutama persepsi negatif tentang cara mengemudi perempuan dalam berkendara sehari-hari.

Sedangkan pada sesi tiga dan empat menjadi diskusi paling menarik di mana pekerjaan jurnalistik sudah mulai bergeser dan harus menghadapi influencer, sementara para pekerja media diharuskan memelihara sikap kritis untuk menghadapi jurnalisme 3.0, di mana perkembangan teknologi terus bergerak dan tidak bisa terbendung.

Menurut Agus Langgeng, pimpinan redaksi salah satu media otomotif mengataka, ada dua faktor yang mempengaruhi sikap kritis. “Yaitu faktor internal berupa rasa malas, terjebak pada rutinitas, serta verifikasi pada narasumber tentang berita yang ingin disampaikan. Sedangkan faktor eksternal berupa lahirnya para blogger, influencer, dan lainnya. Namun yang penting sikap kritis tetap harus dimiliki seorang jurnalis di era apa pun dengan perkembangan teknologi yang bagaimana pun,” ujarnya.

Sesi terakhir sebenarnya paling menarik dan masuk dalam ranah tagline diskusi. Namun sayangnya harus terhenti karena keterbatasan waktu dan agenda lainnya, termasuk lomba yang siap diadakan pihak penyelenggara dan persiapan malam pemberian apresiasi bagi para jurnalis. (*)

Pewarta: Koes Biantoro-Kastara.ID
Editor: Dwi