Garuda Indonesia

Kastara.ID, Jakarta – Putri Presiden RI keempat Abdurachman Wahid atau Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh secara resmi menyatakan mengundurkan diri dari posisinya sebagai Komisaris Independen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Hal itu diwujudkan dalam bentuk surat pengunduran diri yang ditandatanganinya pada Jumat (13/8).

Dalam keterangan melalui akun twitter pribadinya, @yennywahid (13/8), wanita yang biasa disapa Yenny Wahid ini menuturkan keputusan pengunduran dirinya guna membantu Garuda mengurangi beban biaya yang harua dikeluarkan. Yenny berharap langkah kecil ini membawa manfaat bagi perusahaan, agar lebih bisa cost efficient. Sehingga Garuda bisa lebih lincah mengudara.

Yenny menuturkan, saat ini Garuda tengah menghadapi masalah besar terkait likuiditas. Ia yakin jajaran komisaris dan direksi lainnya mampu melanjutkan upaya penyelamatan Garuda. Berdasarkan laporan terakhir, maskapai penerbangan milik negara itu menanggung utang senilai Rp 70 triliun. Yenny mengatakan, pendapatan perseroan menurun drastis, sementara biaya-biaya operasinal masih tinggi.

Mantan wartawan koran The Sydney Morning Herald dan The Age, Australia itu mengaku sedih harus meninggalkan Garuda. Tapi menurutnya, keputusan tersebut demi kebaikan salah satu perusahaan kebanggaan Indonesia itu. Meski tidak lagi menjadi Komisaris, Yenny menegaskan, ia akan selalu ada untuk Garuda.

Sebelumnya pada Senin (9/8) lalu, komisaris Garuda yang lain, Peter F Gontha juga mengundurkan diri. Peter merasa selama ini posisinya sebagai komisaris tidak ada perannya sama sekali, termasuk dalam pengambilan kebijakan.

Saat memberikan keterangan pada hari yang sama, Peter mengatakan, fungsi komisaris tidak ada gunanya, hampir zero. Hal itu menurutnya hanya menghabiskan waktu dan biaya saja. Peter tidak menjelaskan secara detil dirinya mengundurkan diri atau diberhentikan. Namun yang pasti, Peter menegaskan, dirinya akan berhenti dari posisi tersebut. (ant)