Jiwasraya

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menduga pelaku dugaan korupsi di PT Asuransi Jiwasraya dan PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) adalah pihak yang sama. Pasalnya ada kesamaan dalam modus operandi kedua kasus yang menggegerkan itu.

Mahfud mengaku (13/1) enggan mengungkapkan kecurigaannya. Mantan Ketua Mahkmah Konstitusi (MK) akan menunggu kedatangan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang kini masih berada di luar negeri. Mahfud menyebut, pihaknya akan segera membahas permasalahan Jiwasraya dan Asabri dengan Menteri BUMN dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Mahfud berjanji akan terus menindaklanjuti kasus yang merugikan negara puluhan triliun ini. Bahkan menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan semua kasus korupsi dibongkar. Pelakunya diseret ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Sementara itu pengamat perpajakan Yustinus Prastowo, mengatakan masalah yang membelit Jiwasraya akibat perusahaan plat merah itu menanamkan uangnya pada saham-saham gorengan. Tindakan ini menurut Yustinus adalah sebuah kesalahan dalam mengelola investasi.

Saat berbicara dalam sebuah diskusi di Kantor Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) Jakarta (13/1), Yustinus mengaku heran dengan portofolio investasi Jiwasraya yang menanamkan modal pada perusahaan penjual ikan arwana yang tercatat di pasar modal. Yustinus mengaku heran bagaimana perusahaan BUMN seperti Jiwasraya bisa salah menanamkan modal.

Yustinus menjelaskan, Jiwasraya menginvetasikan dana sebesar Rp 6 triliun di perusahaan yang nilai asetnya cuma Rp 300 miliar. Perusahaan dengan omzet Rp 21 miliar itu bergerak di bidang penangkaran ikan arwana. Anehnya perusahaan penangkaran ikan tersebut bisa menerbitkan reksadana Rp 6 triliun. (mar)