Spanduk

Kastara.ID, Jakarta – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jakarta M Taufik mengatakan, massa yang mendemo Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah massa bayaran. Taufik mengaku mempunyai bukti video pengakuan salah seorang peserta demo. Taufik menjelaskan, peserta demo itu mengaku dibayar Rp 100 ribu tapi dipotong Rp 40 ribu.

Saat memberikan keterangan (14/1), Taufik menilai tidak semua pendemo mengerti tujuan aksi mereka. Hanya satu atau dua orang saja yang paham tujuan aksi demo tersebut. Sebagian besar hanya ikut teriak-teriak karena dibayar.

Taufik yakin, pihak yang masih sakit hati pasca Pilkada Jakarta 2017 berada di balik aksi demo. Inisiator aksi menurut Taufik adalah pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Mereka masih belum bisa menerima atau gagal move on dengan kekalahan Ahok di ajang pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

Sedangkan massa pendukung Anies yang juga melakukan aksi menurut Taufik secara sukarela datang ke Balai Kota. Massa pendukung Anies merasa tertantang menghadapi aksi para penentang Gubernur DKI Jakarta.

Sementara itu Juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin, menyebut peserta aksi menentang Anies banyak yang bukan warga DKI Jakarta. Bahkan penggerak aksi tersebut, Permadi Arya atau Abu Janda dan Dewi Tanjung adalah warga Bogor.

Novel menyebut aksi demo yang mereka lakukan terkesan salah alamat. Terlebih menurut Novel, warga Jakarta, khususnya orang Betawi sepenuhnya mendukung dan siap mengawal Anies Baswedan. Novel menambahkan, dampak banjir pada awal tahun ini justru bukan di Jakarta, melainkan di Jawa Barat dan Banten. Anehnya massa justru mendemo Gubernur DKI Jakarta. Itulah sebabnya Novel yakin aksi ini tak lebih dari upaya mempolitisasi banjir untuk menggembosi Anies. (hop)