Pada kesempatan itu, Pj Gubernur Heru memastikan program yang dilakukan secara sinergi bersama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pangan PT Food Station Tjipinang Jaya tersebut dapat berjalan tepat sasaran.

”Saya mampir ke Bu Lurah Duren Sawit, sambil melihat sembako murah. Jadi kalau ada paket di luar (harganya) Rp 130 ribu, sembako murah dari Pemprov DKI dan Food Station dijual Rp 100 ribu,” ujar Pj Gubernur Heru, dalam Siaran Pers Pemprov DKI Jakarta.

Dikatakan Pj Gubernur Heru, kegiatan Sembako Murah akan secara rutin digelar di seluruh kelurahan di DKI Jakarta. Hal ini dilakukan untuk menjaga inflasi dengan menghadirkan stabilitas harga bahan pangan pokok agar bisa dijangkau warga.

”Program ini akan menyasar seluruh wilayah. Selanjutnya saya akan mampir ke semua kelurahan, keliling (untuk) melihat-lihat dan menanyakan kondisi wilayah. Besok setiap hari mudah-mudahan (Sembako Murah) bisa dilakukan di dua kelurahan. Harapannya seluruh warga Jakarta bisa merasakan manfaatnya dan inflasi di Jakarta tetap stabil,” jelasnya.

Sementara Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, pihaknya berupaya menjaga selisih harga bahan pangan pokok yang dijual melalui program Sembako Murah dengan harga yang dijual di pasaran.

”Memang nanti bisa dilihat ada selisih harga pasar dan harga yang dibayar oleh masyarakat. Sesuai arahan Pak Gubernur, bagaimana Pemprov DKI Jakarta membersamai masyarakat terhadap fluktuasi harga,” ujar Suharini.

Suharini mengungkapkan, program Sembako Murah tersebut disambut antusias warga dan manfaatnya dapat dirasakan secara langsung. Ia mencontohkan, dengan Rp 100 ribu pembeli bisa mendapatkan lima kilogram beras, satu liter minyak goreng, satu kilogram gula pasir, dan dua kilogram tepung terigu. Selain itu, masyarakat juga diberikan pilihan untuk membeli secara satuan atau eceran.

“Jadi kita lihat antusias masyarakat itu benar-benar mereka merasakan kehadiran Pemprov DKI Jakarta untuk mempertahankan stabilisasi harga. Intinya, kita ada empat strategi dalam menjaga inflasi di antaranya adalah keterjangkauan, distribusi, stabilisasi harga, dan komunikasi yang efektif. Nah, hari ini kita melakukan semuanya,” tandas Suharini. (hop)