Kastara.id, Jakarta – Sebagai upaya untuk menjaga transaksi nasabah dari kejahatan duplikasi kartu melalui skimming, Bank BRI telah mengambil berbagai tindakan untuk melindungi kepentingan nasabahnya. Langkah yang diambil BRI ini merupakan bagian dari aspek pengelolaan manajemen risiko BRI dalam upaya menjaga keamanan transaksi dan dana nasabah, terutama di tengah menggeliatnya transaksi e-banking di era e-commerce, sehingga sistem keamanan dari segi teknologi informasi (IT) menjadi fokus utama saat ini.

Menurut Sekretaris Perusahaan Bambang Tribaroto, saat ini BRI tengah melakukan enhancement keamanan di teknologi e-channel BRI. “Kenyamanan nasabah menjadi fokus kami, dan kami pun menghimbau agar nasabah tidak perlu khawatir akan keamanan dalam menggunakan layanan Bank BRI”.

Lebih lanjut, Bambang mengatakan bahwa interaksi BRI dengan nasabahnya adalah hal yang fundamental bagi bank, sehingga BRI akan melakukan edukasi kepada nasabah untuk menjaga keamanan dan kenyamanan dalam transaksi perbankan. BRI akan mengganti semua kerugian yang dialami nasabahnya apabila hasil investigasi menunjukkan
bahwa terbukti skimming.

Skimming merupakan salah satu kejahatan perbankan dengan modus melakukan penggandaan kartu ATM nasabah. Mesin ATM ditempeli dengan alat untuk merekam kartu dan kemudian digunakan untuk bertransaksi di tempat lain. Modus lama ini masih terus terjadi dengan teknik yang semakin canggih.

Menilik pada kejadian dugaan skimming yang terjadi di Kediri, Bambang menjelaskan bahwa pihak BRI telah menyelesaikan investigasi internal secara cepat dan seluruh dana
nasabah yang hilang telah dikembalikan secara penuh. BRI sendiri telah menerima 33 laporan dengan total kerugian mencapai Rp 145 juta yang seluruhnya telah mendapat penggantian penuh dari BRI.

BRI juga telah mengambil langkah preventif untuk mengantisipasi terjadi hal serupa dengan berbagai langkah yang utamanya dalam rangka untuk mengamankan uang nasabah baik dari sisi teknologi maupun kebijakan.

Bambang juga mengimbau kepada nasabah agar mengganti PIN secara berkala untuk
melindungi transaksinya. Selain itu, Bank BRI juga sudah menampilkan tayangan pada layar ATM berupa imbauan untuk menutupi tangan saat memasukkan PIN. Nasabah juga diimbau mengaktifkan SMS notifikasi sehingga dapat langsung mengetahui apabila terjadi kejanggalan transaksi pada rekening, termasuk meng-install BRI Mobile yang memiliki fitur disable card yang memungkinkan nasabah menonaktifkan rekening langsung dari ponsel sehingga semakin menambah keamanan rekening nasabah.

“BRI terus melakukan edukasi bagi nasabahnya serta masyarakat secara umum dalam mengamankan transaksi perbankan sehari-hari,” tutur Bambang.

Bank BRI juga selalu memberikan edukasi keamanan bertransaksi melalui akun sosial media Twitter @kontakBRI, Facebook Bank BRI, website bri.co.id, SMS, email, dan kantor cabang BRI yang tersebar di seluruh Indonesia. (dwi)