PKS

Kastara.ID, Jakarta – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menganggap wajar pertemuan antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi). Terlebih baik Prabowo maupun Jokowi adalah adalah elite politik yang memang kerap mengadakan pertemuan.

Itulah sebabnya Sohibul tidak ingin mengomentari pertemuan tersebut. Menurutnya tidak semua hal yang dilakukan para elite politik harus dikomentari. Sohibul khawatir, jika semua hal dikomentari justru akan menimbulkan kegaduhan.

Sohibul menegaskan, pihaknya tidak mengetahui apa saja yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut. Alumnus Takushoku University, Jepang ini menekankan PKS telah memiliki sikap politik sendiri. Sohibul menyebut pihaknya tidak akan bersikap grusa-grusu dalam menentukan sikap politik. Untuk itu Majelis Syuro PKS akan melakukan pembahasan terkait arah politik pasca pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Sementara itu Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menduga banyak pengkhianat di sekeliling Prabowo Subianto. Novel pun menyesalkan, ternyata calon presiden nomor urut 02 itu justru lebih mendengar masukan dari para pengkhianat itu. Novel menyebut, para pengkhianat yang ia maksud adalah orang-orang partai.

Novel menegaskan, PA 212 tetap bersikukuh menolah terjadinya rekonsiliasi. Menurut Novel, selain PA 212, elemen masyarakat lainnya, seperti Gerakan Nasional Pengawas Fatwa Ulama, Front Pembela Islam, dan Forum Umat Islam juga menolak rekonsiliasi. Untuk itu, Novel menyebut, pihaknya akan kembali menggelar Ijtima Ulama guna menentukan sikap terhadap pertemuan Prabowo dan Jokowi. (rya)