Prabowo dan Jokowi

Kastara.ID, Jakarta – Peristiwa penembakan di Masjid penembakan di Masjid Al-Noor dan Masjid Linwood, Christchurch, Selandia Baru (New Zealand), Jumat (15/3), turut mengundang reaksi dari sejumlah pihak di Indonesia. Presiden Jokowi mengecam keras peristiwa yang menewaskan 49 orang tersebut.

Pemerintah Indonesia juga menyampaikan duka cita atas kasus tersebut. Terlebih beberapa orang warga negara Indonesia (WNI) ikut terluka pada kejadian itu. Itulah sebabnya Jokowi telah memerintahkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan pengecekan lebih mendetail tentang kondisi WNI yang menjadi korban.

Selain itu Jokowi meminta pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Wellington untuk memberikan perlindungan kepada WNI yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Ucapan bela sungkawa juga disampaikan Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. Melalui akun twitter miliknya Prabowo menyatakan keluarga besar Partai Gerindra turut berduka cita dan berbela sungkawa sedalam-dalamnya kepada para keluarga korban dan rakyat Selandia Baru atas kejadian biadab yang terjadi di masjid kota Christchurch, Selandia baru.

Tak lupa, Prabowo juga mendoakan semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengampuni segala dosa para korban dan menjadikan mereka mati syahid.

Sementara itu, pihak KBRI di Wellington telah mengeluarkan keterangan resmi terkait kasus tersebut. Dari enam WNI yang saat kejadian berada di Masjid Al-Noor, lima orang telah melaporkan ke KBRI Wellington dalam keadaan sehat dan selamat. Sementara satu orang bernama Muhammad Abdul Hamid masih belum diketahui keberadaannya.

Sedangkan dari Masjid Linwood, KBRI Wellington menerima informasi adanya dua WNI yang tertembak. Korban atas nama Zulfirmansyah hingga kini masih dirawat di RS Christchurch Public Hospital. Sementara anaknya dalam keadaan yang lebih stabil.

Sebelumnya, Duta Besar RI di Wellington Tantowi Yahya menyatakan terdapat 344 WNI yang tinggal di Christchurch, Selandia Baru. Tantowi menyebut umumnya mereka dalam keadaan shock. Pasalnya kejadian seperti ini belum pernah terjadi di wilayah itu. (rya)