Beras

Kastara.ID, Jakarta – Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso tidak sepakat dengan pemerintah terkait rencana impor 1 juta ton beras pada tahun ini. Pria yang akrab disapa Buwas menegaskan tidak ada alasan untuk melakukan impor beras. Pasalnya stok di gudang Bulog masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan beras nasional. Terlebih pada Maret hingga Mei 2021 petani akan memasuki masa panen raya.

Saat memberikan keterangan usai mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR, di Gedung Parlemen, Jakarta (15/3), Buwas menambahkan saat ini Bulog sedang menyerap produk-produk pertanian, khususnya beras di sejumlah daerah yang tengah berproduksi. Langkah ini menurutnya sejalan dengan seruan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memprioritaskan produk dalam negeri. Buwas menyatakan, kalau memang bisa produksi sendiri mengapa harus impor.

Mantan Kabareskrim Polri ini menjelaskan, saat ini total stok beras di gudang Bulog mencapai 883.585 ton. Rinciannya menurut Buwas, 859.877 ton untuk stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 23.708 ton untuk stok komersial. Buwas menegaskan. Stok tersebut menurutnya cukup untuk kebutuhan penjualan Ketersediaan Pasokan dan Stabilitas Harga (KPSH) dan bencana sesuai kebutuhan Bulog.

Jika ditambah dengan perkiranaan beras yang bisa diserap selama masa panen Maret hingga April 2021, stok beras CBP bisa mencapai di atas 1 juta ton. Pasalnya produksi petani diperkirakan sebesar 390.000 ton. Artinya menurut Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka ini persediaan beras nasional sudah surplus dan tidak ada alasan untuk melakukan impor.

Buwas menuturkan selama tiga tahun pihaknya tidak pernah mengimpor beras dan memilih menyerap produksi petani lokal. Hal itu terbukti berhasil menekan inflasi, khususnya masalah pangan pokok beras. Buwas juga menyebut ratusan ribu ton beras impor pada tahun lalu terbuang percuma lantaran tidak terpakai. Atas kondisi tersebut, Buwas mengaku sudah melaporkannya kepada Presiden Jokowi. (mar)