Sultra(antaranews.com)

Kastara.ID, Kendari – Sempat menuai penolakan, kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China ke Sulawesi Tenggara (Sultra) akhirnya mendapat lampu hijau. Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh mengatakan, pihaknya tidak lagi menghalangi kedatangan TKA China. Abdurrahman menyebut kehadiran TKA China bukan lagi wewenangnya, melainkan pemerintah pusat.

Saat memberikan keterangan di Kendari (15/6), Abdurrahman menegaskan, yang terpenting saat ini adalah 500 TKA China yang masuk harus benar-benar bersih dari virus corona. Hal itu dibuktikan dengan adanya tes yang sesuai dengan protokol kesehatan.

Politikus PAN ini menambahkan, pihaknya tidak anti terhadap investasi asing. Namun ia  mengingatkan saat ini sudah memasuki tatanan hidup baru atau new normal. Abdurrahman berharap masyarakat bisa memulainya dengan kehidupan yang produktif tapi tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Abdurrahman juga meminta perusahaan yang mendatangkan TKA China harus dievaluasi kepatutan dan kontribusinya terhadap daerah. Termasuk bagaimana peran perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat lokal atau local wisdom.

Pernyataan serupa diungkapkan Gubernur Sultra Ali Mazi yang mengaku setuju dengan kehadiran TKA China. Ali menyebut pihaknya menerima kembali rencana kedatangan 500 TKA China menyusul pemberlakukan kebijakan tatanan kehidupan baru.

Politisi Partai Nasdem ini menyebut kedatangan TKA China bakal membuat perekomian kembali bergairah. Terutama wilayah di sekitar kawasan industri Morosi dan Sultra pada umumnya. Ali mengaku kawasan tersebut sempat sepi setelah didera pandemi virus corona atau Covid-19.

Ali menambahkan, 500 TKA China dijadwalkan akan mendarat di Sultra pada akhir Juni 2020. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat yang kembali mengizinkan masuknya tenaga kerja asing.

Para TKA China tersebut akan bekerja di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) Morosi Kabupaten Konawe. Perusahaan tersebut bergerak di bidang pertambangan nickel.