HUT RI

Kastara.ID, Jakarta – Selama satu setengah tahun diterpa pandemi, telah terjadi penguatan yang signifikan dalam perilaku masyarakat dan infrastruktur kesehatan di Indonesia, sekaligus penguatan kelembagaan nasional. Hal ini diungkapkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat menyampaikan Pidato Presiden Republik Indonesia pada Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), serta Sidang Bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia dalam rangka HUT Ke-76 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Senin (16/8).

“Kesadaran, partisipasi, dan kegotongroyongan masyarakat menguat luar biasa. Kelembagaan pemerintahan lintas sektor dan lintas lembaga negara, serta antara pusat dan daerah sampai dengan desa, juga mengalami konsolidasi. Hal ini membuat kapasitas sektor kesehatan meningkat pesat dan semakin mampu menghadapi ketidakpastian yang tinggi dalam pandemi,” jelas Presiden.

Kesadaran terhadap kesehatan di masyarakat semakin tinggi. Kebiasaan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak, telah menjadi kesadaran baru. Pola hidup sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan, rajin berolahraga, dan mengonsumsi makanan yang bernutrisi terasa semakin membudaya. Hal ini merupakan modal besar untuk menuju masyarakat yang lebih sehat dan dalam pengembangan SDM yang berkualitas, lanjut Presiden.

“Kesadaran dan antusiasme masyarakat untuk divaksin, memperoleh layanan kesehatan, memperoleh pengobatan, serta saling peduli juga semakin tinggi. Pandemi telah mengajarkan bahwa kesehatan adalah agenda bersama. Pandemi telah menguatkan institusi sosial di masyarakat, dan semakin memperkuat modal sosial kita,” lanjut Presiden.

Presiden menyampaikan bahwa kapasitas kelembagaan negara dalam merespons pandemi juga semakin terkonsolidasi dan bekerja semakin responsif. Pandemi harus ditangani secara cepat dan terkonsolidasi, dengan merujuk kepada data, ilmu pengetahuan dan teknologi. Sejalan dengan itu akuntabilitas dan tata kelola yang baik berdasarkan asas demokrasi juga harus dijunjung tinggi. Presiden menegaskan bahwa kerja sama antarlembaga, serta kepemimpinan yang responsif dan konsolidatif, menjadi kunci dalam menangani pandemi.

Sejak awal pandemi, lembaga legislatif dan lembaga pemeriksa memberikan dukungan kepada pemerintah untuk cepat mengonsolidasikan kekuatan fiskal, sebut Presiden. TNI, Polri, dan birokrasi dari tingkat nasional sampai tingkat desa, terus bahu membahu dalam melakukan pendisiplinan protokol kesehatan, 3T, termasuk vaksinasi dan penyiapan fasilitas isolasi terpusat.

“Hampir semua Forkopimda bergerak terpadu dalam mengatasi permasalahan kesehatan dan perekonomian. Manajemen lapangan dalam testing, tracing, treatment dan vaksinasi, telah mengasah kepemimpinan di semua level pemerintahan. Saya yakin, kapasitas respons kita dalam menghadapi ketidakpastian di bidang kesehatan dan bidang-bidang lain juga semakin kokoh,” lanjut Presiden.

Penyediaan layanan kesehatan oleh pemerintah maupun swasta juga mengalami peningkatan yang menggembirakan. Layanan kesehatan di banyak daerah bertambah cukup signifikan, baik dalam hal penambahan kapasitas tempat tidur, maupun fasilitas pendukungnya.

Presiden menyebut masih ada ruang perbaikan. Kemandirian industri obat, vaksin, dan alat-alat kesehatan di Indonesia. Tetapi, pandemi telah mempercepat pengembangan industri farmasi dalam negeri termasuk pengembangan vaksin merah-putih dan juga oksigen untuk kesehatan. Presiden menegaskan bahwa pemerintah terus menjamin ketersediaan dan keterjangkauan harga obat bagi masyarakat.

Selain itu, pemerintah bekerja keras mengerahkan semua sumber daya demi mengamankan pasokan kebutuhan vaksin nasional. Namun, pada saat yang sama, Indonesia juga terus memperjuangkan kesetaraan akses terhadap vaksin untuk semua bangsa. Sebab menurut Presiden, perang melawan Covid-19 tidak akan berhasil jika ketidakadilan akses terhadap vaksin masih terjadi.

“Melalui diplomasi vaksin ini, kita telah menunjukkan kepada dunia, bahwa Indonesia berperan aktif untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” jelas Presiden. (ant)