Anies Baswedan(rmol)

Kastara.ID, Jakarta – Memasuki dua tahun kepemimpinan Anies Baswedan, Sabang Merauke Institute melaksanakan diskusi publik Evaluasi dua tahun Kepemimpinan Anies Baswedan di DKI Jakarta, bertempat di La Paloma Bistro, Menteng, Jakarta, Rabu (16/10).

Dalam konferensi pers sebelum diskusi, Anies Baswedan menyatakan bahwa tidak semua yang menjadi perbincangan ramai di media sosial, berkaitan langsung dengan kepentingan warga DKI Jakarta. Sebaliknya, banyak kepentingan langsung warga Jakarta tidak menjadi perbincangan ramai di media sosial. Oleh karenanya tugas Pemda DKI Jakarta adalah melaksanakan kebijakan yang terkait dengan kepentingan umum di Jakarta.

Anies mencontohkan masalah penyediaan air bersih yang menjadi salah satu masalah besar di Jakarta. Sebanyak 47 persen warga Jakarta masih kesulitan akses terhadap air bersih. Maka dari itu saat ini Pemda DKI telah bekerja untuk secara bertahap mengambil alih pengelolaan air bersih.

Hal lainnya adalah terkat transportasi. Dikatakan, pada 2017 jumlah pengguna sistem transportasi darat di Jakarta berjumlah 300 ribu penumpang per hari. Dalam dua tahun pada 2019, jumlah pengguna telah menjadi 640 ribu penumpang per hari. Pengelolaan bus untuk transportasi umum juga telah diubah kepada sistem kontrak kerja kepada pihak pengelola.

Standar mutu pelayanan ditetapkan oleh Pemda DKI untuk dilaksanakan oleh penyedia jasa pelayanan transportasi umum. Termasuk pembelian bus-bus transportasi publik. Hal itu berlaku untuk bus besar, sedang dan kecil.

Sementara untuk angkot Jak Lingko, di sebagian wilayah telah dibangun ekosistem yang dihitung berdasarkan capaian per kilometer minimal dan maksimal bagi para supir. Tidak lagi per jumlah penumpang. Gaji supir angkot juga diberikan per bulan. Sehingga supir tidak lagi tegang karena mengejar setoran. (hop)