Udara

Kastara.ID, Palembang – Titik api di Sumatera Selatan mengalami peningkatan menjadi 776 yang tersebar di Sumatera Selatan, Rabu (16/10). Hal ini mengakibatkan kualitas udara di Palembang masuk dalam level berbahaya.

Menurut Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan Ansori, angka ini mengalami peningkatan dimana pada Selasa (15/10) tercacat ada 415 titik api yang tersebar di Sumatera Selatan. Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menjadi wilayah dengan titik hotspot terbanyak, yakni 436 titik api yang muncul.

Hingga saat ini, 11.000 Satuan Tugas (Satgas) kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih melakukan pemadaman, dibantu dengan tujuh helikopter water booming. Lokasi titik api yang sulit dijangkau membuat proses pemadaman api menjadi terhambat.

Selain itu, dalam situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di laman bmkg.go.id mencatat kualitas udara di Palembang masuk dalam level berbahaya. Pukul 06.00 WIB konsentrasi partikulat (PM 10) tembus 451.02 mikrogram per meter kubik. Hingga pukul 09.00 masih berada di angka 506.96 per meter kubik. Sedangkan batas aman konsentrasi partikulat yang diperbolehkan berada di udara yaitu antara 0-150 mikrogram per meter kubik. (yan)