Kastara.ID, Jakarta – DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang menerapkan smart city atau kota pintar dan telah mengembangkan data perkotaan yang diolah melalui Jakarta Smart City.

Agar dapat terus mengembangkan solusi inovatif untuk perancangan kota yang berkelanjutan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Pemerintah Negara Bagian Berlin berkolaborasi dalam proyek “Smart Change – Pengembangan Tata Kelola Perkotaan, Kesejahteraan, dan Inovasi di Jakarta”.

Sejak 1994, Berlin dan Jakarta telah menjadi “kota kembar” yang bekerja sama dalam berbagai bidang, seperti olahraga dan budaya. Kini melalui proyek Smart Change, kedua kota ini akan mengeksplorasi potensi-potensi kerja sama yang lebih luas lagi di bidang startup, pertumbuhan ekonomi, sustainabilitas, dan pembangunan kapasitas dalam administrasi kota.

Proyek yang didanai oleh Uni Eropa ini melibatkan kolaborasi para pemangku kepentingan dari berbagai bidang. Mereka akan berbagi pandangan dan ide untuk mewujudkan kota yang inovatif serta sejahtera dengan basis pengelolaan dan analisa data perkotaan dari masyarakat, pelayanan publik, prasarana serta sektor-sektor industri kota.

Proyek Smart Change akan mengadakan konferensi virtual yang terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya bertajuk Smart Change Conference 2020 – Urban Data pada 16 Desember 2020 mendatang. Konferensi ini mengundang pakar internasional untuk memperkenalkan tantangan dalam pengumpulan dan pengelolaan data perkotaan. Selain itu, solusi dan inovasi terbaik untuk isu good governance juga akan dibahas berdasarkan enam dari tujuh indikator kota pintar, yaitu Smart Governance, Smart People, Smart Economy, Smart Mobility, Smart Living, dan Smart Environment.

Secara lengkap, Smart Change Conference 2020 —Urban Data akan:

– Menginisiasi pertukaran antara para pembuat kebijakan dan praktisi di lintas sektoral;

– Menyampaikan strategi pendekatan kota Jakarta dalam tata kelola kota pintar yang berfokus pada pengelolaan data;

– Memperkenalkan tantangan data perkotaan di Jakarta yang berkaitan dengan enam dimensi smart city dan prinsip city 4.0;

– Menyajikan solusi data perkotaan yang telah diimplementasikan secara internasional;

– Memberikan kesempatan kota Jakarta dan pejabat publik kota untuk mendapatkan akses pengetahuan dari ahli internasional dalam kaitan pembuatan kebijakan perkotaan yang berkelanjutan, memungkinkan interaksi langsung antara peserta konferensi dan para pembicara; serta

– Memperlebar visibilitas proyek Smart Change, mempresentasikan hasil awal dari analisa status quo, mempromosikan kegiatan lain dari proyek kolaborasi selanjutnya antara Berlin, Jakarta, dan Bangkok.

“Secara keseluruhan, konferensi online ini juga akan meningkatkan apa yang ingin ditingkatkan oleh Jakarta Smart City, yakni kolaborasi cerdas dengan warga. Tidak hanya warga negara individu tetapi juga organisasi yang menangani kesejahteraan dan layanan di Jakarta: organisasi non-pemerintah (NGO), universitas, dan perusahaan startup yang ingin membangun model bisnis untuk kemajuan Jakarta,” ujar Helen Franke, Manajer Proyek Smart Change juga International Expert, dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta, Rabu (16/12).

Smart Change Conference 2020 – Urban Data: Konferensi Daring untuk Tata Kelola Kota Pintar di Jakarta akan diselenggarakan secara daring pada 16 Desember 2020 pukul 15.00 WIB/09:00 CET. Silakan kunjungi https://bit.ly/smartchange2020 untuk mendaftarkan diri. (hop)