Kastara.ID, Jakarta – Presiden Joko Widodo bersama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melakukan peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan gedung dan kawasan Masjid Negara di Ibukota Nusantara (IKN).

“Acara ini menjadi penanda bahwa pembangunan Masjid Negara telah dimulai, yang direncanakan dengan kapasitas 22.317 jemaah dan kemudian akan ditingkatkan menjadi 61.392 jemaah,” ucap Menag, Rabu (17/1).

 

Menag menuturkan, pembangunan Masjid Negara ini menjadi sebuah simbol bahwa pembangunan di IKN tetap memperhatikan kekuatan spiritual dalam menyertai gerak-langkah lahiriahnya.

“Secara filosofi, bangunan yang akan dibangun ini merujuk nilai-nilai dari Al-Quran yaitu harus menjaga keseimbangan Habluminallah dan Habluminannas,” jelas Menag.

“Saya yakin, pembangunan Masjid Negara di Ibukota Negara ini dapat menjadi contoh untuk pembangunan di Indonesia lainnya bahwa pembangunan suatu negara perlu dilandasi dengan keagamaan dan Ketuhanan yang Maha Esa,” tutup Menag.

Presiden Joko Widodo memaparkan, di kawasan tersebut tidak hanya akan dibangun masjid, tapi juga gereja, katedral, vihara, pura, dan klenteng. “Tunjukkan betapa kita ini beragam, tetapi kerukunan tetap kita jaga untuk membangun persatuan di negara kita,” pesannya.

Bentuk Masjid Negara terinspirasi dari lekuk dan putaran sorban yang identik dengan umat Islam. Bangunan masjid ini juga memiliki menara dengan ketinggian 99 meter, sesuai jumlah Asmaul Husna.

“Di sekeliling masjid ini akan dikelilingi dengan air yang membuat masjid ini sangat indah dilihat dari luar, juga interior masjid yang membuat indah dilihat dari dalam,” terang Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi menargetkan pembangunan gedung dan kawasan Masjid Negara akan diselesaikan sekitar 400 hari kalender.

Turut hadir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Panglima TNI Agus Subiyanto, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, PJ Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, dan Kepala Kanwil Kemenag Kalimantan Timur Abdul Khaliq. (ant)