Beras

Kastara.ID, Jakarta – Polemik rencana impor 1 juta ton beras tampaknya bakal semakin panas. Hal ini setelah Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso membocorkan rahasia penting di balik rencana tersebut. Saat mengikuti rapat bersama Badan Legislasi DPR, kemarin (16/3), pria yang akrab disapa Buwas ini mengatakan, ide impor beras berasal dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi.

Buwas menegaskan, pihaknya tak pernah mengusulkan impor beras pada tahun ini. Pasalnya, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan produksi beras dalam negeri diprediksi bakal meningkat lantaran saat ini petani tengah memasuki masa panen raya dari Maret hingga Mei 2021.

Buwas menuturkan, saat rapat koordinasi terbatas (rakortas) Bulog tidak pernah dibahas rencana melakukan impor beras. Pembahasan hanya terkait stok pangan dalam negeri serta kemungkinan kelangkaan akibat gangguan cuaca. Namun tiba-tiba muncul penugasan impor dari Airlangga dan Lutfi. Dalam perintah tertulis itu, menurut Buwas, Bulog ditugaskan mengimpor 1 juta ton beras dengan alokasi 500 ribu ton untuk cadangan beras pemerintah (CBP) dan 500 ribu ton untuk kepentingan komersial Bulog.

Mantan Kabareskrim Polri ini menambahkan, hingga saat ini masih ada masalah terkait sisa beras impor 2018. Pasalnya beras tersebut tidak bisa dikonsumsi karena kualitasnya yang buruk. Akhirnya beras pera itu digunakan untuk pembagian bantuan sosial (bansos) beras sejahtera (rastra). Bulog mencampur atau mixed beras pera dengan beras produksi dalam negeri berkualitas baik agar bisa dikonsumsi.

Namun sejak awal 2019 program bansos rastra dihentikan. Akibat sebanyak 3,1 juta ton beras impor masih masih ada di gudang Bulog. Buwas khawatir mutu dan kondisi sisa beras impor itu akan semakin menurun. Buwas menekankan perawatan beras tersebut membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Beban Bulog semakin berat lantaran pengadaan beras tersebut menggunakan dana pinjaman.

Sementara mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghentikan impor beras. Pasalnya saat stok beras masih sangat mencukupi. Ditambah datangnya musim panen raya yang diperkirakan bakal membuat jumlah beras semakin mskinpah

Melalui cuitan di akun twitternya, @susipudjiastuti (16/3), pemilik maskapai Susi Air ini sekaligus memberikan dukungan kepada Bulog yang mengatakan Indonesia tidak perlu melakukan impor beras. Dalam cuitannya, Susi juga me-mention ke akun twitter @jokowi, @KemenBUMN, @kementan, dan @Kemendag. (mar)