Salat Idul Fitri 1442 Hijriah

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy membantah anggapan keputusan pemerintah melarang mudik telah gagal. Namun Muhadjir mengakui larang tersebut tidak berhasil 100 persen. Pasalnya masih banyak masyarakat yang mudik pada Lebaran 1442 Hijriah tahun ini.

Saat memberikan keterangan tertulis (16/5), Muhadjir menuturkan, secara umum aturan larangan mudik berjalan bagus. Pemerintah menurut Muhadjir, benar-benar memanfaatkan data historis penanganan peniadaan mudik tahun lalu. Termasuk memperketat jalur tikus yang sudah dipelajari secara detail.

Pemerintah juga sudah mengantisipasi dengan mengikuti modus operandi para pemudik nekat. Terlebih saat ini banyak pemudik kreatif mencari berbagai cara agar lolos dari penyekatan petugas keamanan di lapangan.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini menjelaskan data dari pihak kepolisian menunjukkan pada tahun ini sekitar 1 juta orang berhasil mudik. Jumlah tersebut lebih sedikit jika dibanding tahun lalu. Hal ini menurut Muhadjir menunjukkan pelaksanaan larangan mudik berjalan efektif.

Muhadjir melanjutkan, pemerintah juga menyiapkan fasilitas tambahan seperti tempat tidur rumah sakit, ruang ICU, serta ketersediaan oksigen. Kementerian Kesehatan juga telah menambah jumlah pelacak (tracer) dari 5.000 menjadi 100 ribu orang. Muhadjir berharap cara-cara yang dilaksanakan petugas mampu mencegah penularan Covid-19. Terutama varian baru yang saat ini mewabah di Singapura, Malaysia, dan Filipina.

Saat ini menurut Muhadjir, pemerintah tengah melakukan antisipasi arus balik. Tidak hanya di Jakarta tapi juga beberapa kota besar, terutama ibukota provinsi. Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini menyatakan semuanya sudah dalam perhitungan matang pemerintah.

Muhadjir mengakui pelaksanaan pengawasan dan antisipasi arus balik bukan sesuatu yang mudah. Itulah sebabnya menurut Muhadjir, aparat di lapangan akan berupaya secara maksimal. Pemerintah akan mengerahkan aparat dari TNI, Polri, petugas Kementerian Perhubungan, dan petugas lainnya. Aparat gabungan akan menyambut kehadiran pemudik yang balik dari kampung halaman. (ant)