Kastara.ID, Depok – Survei terbaru Lembaga Pemantau Pemilu, Democracy and Electoral Empowerment Patnership (DEEP), kembali merilis peluang calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Pilkada Kota Depok 2020. Kedua paslon tersebut bakal bertarung 9 Desember 2020.
DEEP merupakan lembaga pemantau pemilu independen dan telah mendapatkan legalitas hukum berupa Sertifikat Akreditasi Pemantau dari Badan Pengawas Pemilu.
Pada survei kedua ini pasangan nomor urut satu, Pradi Supriatna-Afifah Alia (Pradi-Afifah) unggul dibanding pasangan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono (Idris-IBH).
Dalam rilisnya DEEP memaparkan, metode pengambilan data survei dilakukan dengan mengajukan enam pertanyaan yang dibuat dengan google form dan disebar melalui media sosial dan jaringan whatsapp group yang menjadi simpul sosial Kota Depok. Waktu survei dimulai sejak 24 Oktober hingga 4 November 2020.
DEEP juga menyebutkan jumlah responden yang mengikuti survei kali ini sebanyak 2.684 orang. Responden tersebut berdomisili dan tersebar di 11 wilayah kecamatan di Kota Depok.
Hasilnya tingkat keterpilihan di survei DEEP, pasangan Pradi-Afifah meraih 49,6 persen responden. Sedangkan 47,8 persen responden menyatakan memilih pasangan Muhammad Idris-Imam Budi Hartono, serta sebanyak 1,9 persen responden menyatakan tidak tahu dalam memilih.
Sementara 0,7 persen responden lainnya menyatakan tidak akan memilih pasangan manapun.
Sebelumnya, pada survey DEEP pertama, paslon Pradi-Afifah unggul jauh 42,2 persen dan Idris-Imam 36,4 persen. Namun melihat survey DEPP kedua, suara Idris-Imam naik drastis. Ini menggambarkan Idris-Imam mengalami kenaikan cukup signifikan
Paslon Pradi Supriatna-Afifah Alia diusung oleh koalisi besar yaitu Partai Gerindra, PDIP, Golkar, PSI, PKB, PAN, dengan kekuatan 33 kursi di DPRD Kota Depok.
Pradi-Afifah juga didukung enam partai politik nonparlemen, yaitu Hanura, PBB, Nasdem, Perindo, PKPI, dan Partai Garuda.
Sedangkan Idris-IBH diusung koalisi PKS, Demokrat dan PPP, dengan kekuatan 17 kursi di DPRD Kota Depok, serta didukung satu parpol nonparlemen, Berkarya. (lan)