Kepala BBPOM di Jakarta, Sofiana Chandrawati Anwar mengatakan, pihaknya menggelat pertemuan bertema, ‘Perkuatan Sinergitas Pentahelix dalam Pencegahan dan Pengawasan Peredaran Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat’ yang dihadiri seluruh pemangku kepentingan di antaranya unsur pemerintah, pelaku usaha, pakar/akademisi, masyarakat, dan media.

“Perlu perkuatan kolaborasi multihelix seluruh pemangku kepentingan dalam pencegahan peredaran Obat Tradisional mengandung bahan kimia obat,” ujar Sofiana dalam keterangan tertulis, Jumat (17/11).

Ia mengungkapkan, seluruh pihak terkait sesuai tugas dan fungsi melakukan pengawasan Obat Tradisuonal mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) sebagai strategi komprehensif dan solusi adaptif yang meliputi pembinaan terhadap industri/UMKM obat tradisional,  efektivitas pengawasan, penindakan terhadap pelaku tindak pidana, dan pemberdayaan masyarakat.

“Serta, pengembangan potensi bahan alam dalam mendukung peredaran obat tradisonal yang aman, bermutu dan bermanfaat,” ungkapnya.

Ia memaparkan pertemuan dilakukan dalam bentuk diskusi panel menghadirkan narasumber dari akademisi Prof Dr Apt, Keri Lestari, M.Si yang menyampaikan materi seputar potensi bahan alam dalam mendukung peredaran obat tradisional yang aman, bermutu dan bermanfaat.

Diharapkan melalui forum ini dapat  menghasilkan solusi maupun kolaborasi antara pemangku kepentingan dalam memutus supply dan demand obat tradisonal yang mengandung BKO.

“Dan mendukung pengembangan obat tradisional sebagai salah salah satu warisan budaya nusantara yang memiliki potensi daya saing global,” tandasnya. (hop)