Chef de Mission Kontingen DKI Jakarta di POMNas XVIII, Abdul Syukur sangat mengapresiasi tim voli pasir yang sudah berhasil memperoleh satu emas dan satu perunggu.

“Saya melihat langsung para atlet sudah berjuang dengan sangat luar biasa. Selain stamina, dalam pertandingan ini juga diperlukan teknik, startegi, dan kecerdasan untuk mengalahkan lawan,” ujarnya.

Pria yang baru saja meraih gelar Profesor ini meminta, atlet-atlet voli pasir DKI Jakarta untuk tetap giat berlatih agar dapat terus meraih prestasi terbaik.

“Semoga nantinya juga bisa mewakili Indonesia di kompetisi tingkat internasional. Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada atlet dan ofisial voli pasir DKI Jakarta,” ungkapnya.

Sementara Manajer Tim Voli Pasir DKI Jakarta, Suyoto menuturkan, pada partai final atlet DKI Jakarta, Ghazan Akbari Azzamuda dan Muhammad Adjie Triantono berhasil mengalahkan tim dari Sulawesi Selatan dua set langsung dengan skor 21-15 dan 21-17.

“Untuk tim putri kita berhasil mengalahkan Jawa Barat dengan skor meyakinkan 21-11 dan 21-13,” terangnya.

Ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh atlet dan ofisial serta semua yang sudah memberikan dukungan penuh di POMNas XVIII.

“Prestasi ini menjadi sangat spesial karena dalam beberapa kali penyelenggaraan POMNas, DKI Jakarta belum pernah melaju hingga ke babak final,” bebernya.

Atlet cabor voli pasir DKI Jakarta, imbuh Suyoto, juga masih akan bertanding di nomor 4×4. Sehingga diharapkan raihan medali bisa terus ditambah.

“Kita akan berjuang sekuat tenaga agar DKI Jakarta bisa kembali menjadi Juara Umum di POMNas,” kata Suyoto.

Suyoto berharap, melalui prestasi ini cabor voli pasir tidak lagi dipandang sebelah mata karena selama ini yang masih dominan adalah voli indoor.

“Saya ingin nantinya semakin banyak lagi sarana dan prasarana voli pasir di Jakarta.  Bahkan, kalau bisa ada di lima wilayah kota dan Kepulauan Seribu. Sehingga, cabor ini juga semakin potensial melahirkan atlet berprestasi,” tandasnya. (hop)