Malaysia

Kastara.ID, Kuala Lumpur – Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad mengindikasikan bahwa ia kemungkinan tetap berkuasa di Negeri Jiran hingga setelah 2020, meski dia pernah menyatakan akan memberikan kekuasaan kepada mantan seteru yang kini menjadi pendukungnya, Anwar Ibrahim.

Mahathir menyampaikan hal tersebut saat menghadiri Doha Forum di Qatar pada Sabtu akhir pekan lalu. Ia menuturkan, Malaysia memiliki visi untuk menjadi negara maju pada 2020 dan kemungkinan rencana itu akan diundur menjadi antara 2025 atau 2030.

Penyataan tersebut memicu pertanyaan apakah pemimpin berusia 93 tahun itu menepati janji politiknya untuk memberikan jabatan perdana menteri kepada Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim.

Semasa kampanye pemilu tahun lalu, Mahathir dan Anwar sepakat bersatu dalam koalisi Pakatan Harapan untuk mengalahkan mantan Perdana Menteri Najib Razak dan koalisi berkuasa saat itu, Barisan Nasional.

Karena saat itu Anwar masih berada di penjara, Mahathir berjanji akan menjadi PM sementara jika menang pemilu. Sebagai gantinya, Mahathir berjanji akan menyerahkan jabatannya kepada Anwar dalam dua tahun pascapemilu.

Sementara Anwar berulang kali mengisyaratkan dirinya akan menempati takhta PM sekitar Mei 2020. Namun di sisi lain, Mahathir beberapa kali juga menyatakan hal yang berkontradiski dengan pernyataan Anwar. (sud)