Grab

Kastara.id, Jakarta – Untuk mengembangkan bisnisnya di seluruh pasar Asia Tenggara pada tahun 2018, Grab telah mengakuisisi perusahaan rintisan di bidang pembayaran asal Bengaluru, iKaaz. Akuisisi ini bertujuan untuk dijadikan platform pembayaran universal di wilayah ini.

Kecanggihan dari platform pembayaran mobile iKaaz dan tim kepemimpinannya yang berpengalaman akan mempercepat pengembangan fitur dan integrasi mitra GrabPay, platform pembayaran Grab.

Teknologi iKaaz yang diluncurkan pada tahun 2014 dibangun untuk mengatasi kondisi internet yang menantang di India. iKaaz memungkinkan proses pembayaran yang mudah dan cepat untuk ribuan pedagang.

iKaaz memiliki berbagai inovasi, seperti NFC, QR-code, pembayaran melalui suara, pembayaran tagihan, pembayaran transaksi daring, dan P2P. Fleksibilitas dan skalabilitas ini membuat iKaaz sesuai untuk lansekap pembayaran Asia Tenggara yang beragam dan dengan populasi penduduk yang belum memiliki akses layanan perbankan yang besar.

Teknologi iKaaz telah melayani para pedagang dan mitra di berbagai tempat dan industri, mulai dari tempat parkir dan bandara, hingga toko ritel dan hotel. Fitur pembayaran offline yang mutakhir ini menawarkan fleksibilitas yang dibutuhkan untuk menyesuaikan dengan platform GrabPay ke setiap negara dan mitra di Asia Tenggara.

“Kami berharap dapat memanfaatkan keahlian tim kepemimpinan iKaaz dan secara bersama-sama membangun GrabPay agar dapat menjadi platform pembayaran universal Asia Tenggara,” ungkap Jason Thompson, Managing Director, GrabPay Southeast Asia.

Sehubungan dengan rampungnya proses akuisisi ini, tim iKaaz akan bergabung di pusat R&D Grab di Bengaluru, sehingga dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman yang berharga. Tim kepemimpinan iKaaz membawa pengalaman yang luas dari perusahaan rintisan di bidang pembayaran yang ternama, seperti Nokia Money and Obopay.

“Tim kami telah bekerja dengan gigih untuk membawa lebih banyak masyarakat ke dalam ekosistem ekonomi non-tunai. Kami bangga dengan produk yang kami ciptakan dan kemampuannya dalam mewujudkan transaksi mobile yang mudah dan aman bagi ribuan pedagang. Melalui kemitraan dengan Grab saat ini kami berkesempatan untuk melihat bagaimana teknologi kami dapat meningkatkan kehidupan lebih dari 620 juta orang di Asia Tenggara dan ekonomi digitalnya yang berkembang,” tambah Soma Sundaram, founder dari iKaaz.

Grab terus berkembang dari platform transportasi on-demand terbesar di Asia Tenggara menuju platform Internet konsumen #1 di kawasan ini. GrabPay telah melihat pertumbuhan yang menakjubkan dalam layanannya. Saat ini, platform Grab telah memfasilitasi lebih dari 3,5 juta transaksi setiap hari dan lebih dari satu miliar transaksi per tahun.

Pusat R&D Grab di Bengaluru, merupakan satu di antara enam pusat R&D Grab di dunia yang menjadi pusat unggulan untuk pembayaran. Pusat R&D yang mulai beroperasi sejak bulan Maret 2017 ini terus berkembang dengan pesat. Pada bulan November, Vikas Agrawal, Former Senior VP of Engineering PayTM resmi bergabung di pusat R&D tersebut sebagai CTO GrabPay. Saat ini, pusat R&D di Bengaluru memiliki 75 engineer, di mana Grab berencana untuk mempekerjakan sebanyak 200 engineer pada akhir tahun 2018. (koes)