Rins diikuti pembalap Italia, Luca Marini, di posisi kedua dan pembala Prancis, Fabio Quartararo di posisi ketiga.
Marini yang memulai balapan dari urutan start ketiga, sempat turun beberapa posisi di lap-lap awal.
Namun setelah paruh kedua balapan, pembalap satelit Mooney VR46 Racing itu menunjukkan kecepatan yang lebih baik dari pesaingnya.
Marini dengan mudahnya melewati Quartararo untuk merebut posisi kedua.
Pada satu titik, Marini bahkan sempat tergoda untuk mengejar posisi satu Rins, terlebih pembalap satelit LCR Honda Castrol itu beberapa kali melakukan kesalahan.
Tapi selisih antara keduanya cukup jauh, menyulitkan Marini untuk mengejar.
Setelah balapan berlangsung, Marini mengatakan dirinya sempat kepikiran untuk membalas dendam kakaknya, Valentino Rossi ke Rins.
Sebelumnya pada tahun 2019 lalu, Rossi dikalahkan oleh Rins di lap terakhir balapan MotoGP Amerika.
“Ya, saya ingat bahwa dalam satu momen dalam satu lap, keluar dari Tikungan 1, saya membayangkan ini di benak saya,” jelas Marini yang dilansir Autosport.com.
“Dan saya pikir mungkin untuk membalas dendam. Tapi Alex sangat kuat di trek ini, jadi kami akan mencobanya lain kali. Saya mencoba!” kata Maro, sapaannya.
Rins sendiri bahkan sempat kaget begitu tahu Marini berada di belakangnya.
“Ketika saya melihat tulisan di Pit-board saya ‘Marini’, saya berkata ‘woah, teruskan, teruskan karena dia akan mencoba’,” balas Rins.
Pada akhirnya Rins unggul atas Marini +3.498 detik. Marini kehilangan terlalu banyak waktu di lap-lap awal balapan. (tra)