Rupiah

Kastara.id, Jakarta – Jumat (18/5) petang, nilai tukar rupiah pada transaksi antarbank di Jakarta, kembali bergerak melemah sebesar 99 poin menjadi Rp 14.144 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.045 per dolar Amerika Serikat.

Pelemahan nilai tukar rupiah cenderung masih dipengaruhi oleh sentimen eksternal mengenai prospek kenaikan suku bunga The Fed pada Juni mendatang. “Sebagian investor masih menahan diri untuk menempatkan dananya meski Bank Indonesia telah meningkatkan suku bunga,” kata pengamat pasar uang Rully Nova.

Menurut Rully, imbal hasil obligasi Amerika Serikat yang cenderung meningkat turut menjadi faktor yang menahan dana asing masuk ke pasar negara berkembang, termasuk Indonesia. “Pasar keuangan di Amerika Serikat dinilai lebih menarik saat ini,” ujarnya.

Sementara Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra melihat kenaikan imbal hasil obligasi di Amerika Serikat tenor 10 tahun masih menjadi salah satu faktor penopang bagi penguatan dolar Amerika Serikat.

“Kenaikan yield obligasi juga dianggap sebagai indikasi The Fed akan menaikkan suku bunganya,” jelas Ariston.

Dalam kurs tengah Bank Indonesia, Jumat (18/5), tercatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp 14.107 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.074 per dolar Amerika Serikat. (mar)