TPA Cipayung

Kastara.ID, Depok – Pembuangan sampah ke TPA Nambo mengalami banyak kendala, menyusul mundurnya jadwal penyelesaian pekerjaan konstruksi TPAS Nambo yang dilaksanakan oleh PT JBL sehingga mendorong upaya Pemerintah Kota Depok untuk merevitalisasi TPA Cipayung.

Prediksi timbulan sampah di Kota Depok ke depannya trennya selalu meningkat sesuai dengan bertambahnya jumlah penduduk.

Kota Depok sekarang hanya memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di wilayah Kecamatan Cipayung, Kota Depok, yang akan direvitalisasi.

Tahapan Pelaksanaan revitalisasi diantaranya FS dan pembahasan detail engineering design (DED). Jika secara fisik hal itu dapat direalisasikan maka kawasan TPA milik Pemkot Depok seluas 11 hektar di luar buffer zone tidak perlu lagi mengandalkan TPA di Nambo, Kabupaten Bogor, untuk pembuangan sampah, karena sampah tersebut akan dikelola dengan teknologi yang ramah lingkungan.

Ardan Kurniawan selaku Kepala UPTD TPA Cipayung mengatakan, kawasan TPA Cipayung ini akan direvitalisasi secara menyuluruh sehingga nantinya menjadi lebih ideal.

Saat ini, akan dilaksanakan rapat dengan konsultan membahas tentang infrastruktur, grand design, investasi pengolahan sampah, termasuk tipping fee (biaya yang dikeluarkan sebagai anggaran pemerintah kepada pengelola sampah).

“Konsultan ini akan mempresentasikannya semuanya terkait dengan revitalisasi TPA Cipayung, Kota Depok” kata Ardan, Sabtu (18/7).

Mengenai biaya DED revitalisasi, dijelaskannya, anggarannya sekitar Rp 1,2 miliar, pelaksanaannya terhitung dari Juli hingga Oktober 2020. Setelah DED selesai, nantinya akan direalisasikan secara fisik, namun membutuhkan anggaran yang cukup besar untuk mengubah TPA Cipayung.

Ardan menambahkan , lokasi ini nantinya akan mengelola sampah secara ideal. Jika di kawasan Nambo, Kabupaten Bogor, untuk biaya per ton sampah dikenakan Rp 125 ribu, belum termasuk transportasi yang nilainya cukup tinggi, tetapi jika di TPA Cipayung kemungkinan hargannya lebih murah.

“Untuk saat ini sampah TPA Cipayung sudah menggunung dengan ketinggian 23 meter, sehingga melebihi kapasitas yang sudah ditentukan,” tandas Ardan. (*)