Bambang Soesatyo

Kastara.ID, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui sering mengenakan pakaian adat saat menghadiri acara kenegaraan. Seperti saat menghadiri Sidang Tahunan MPR 14 Agustus 2020 dan Upacara HUT Kemerdekaan 17 Agustus 2020. Jokowi menggunaan baju adat Nusa Tenggara Timur (NTT).

Namun penampilan Jokowi justru mengundang kritikan. Penampilan Jokowi dinilai hanya sekadar kebutuhan panggung belaka. Aktivis Ravio Patra menilai busana adat yang dipakai tidak menunjukkan keberpihakan Jokowi terhadap masyarakat adat.

Melalui unggahan di akun twitternya, @raviopatra, ia menyebut Jokowi justru tidak memprioritaskan hak-hak masyarakat adat. Dalam cuitan yang diunggah (17/8), Ravio menampilkan pula sejumlah foto mantan Gubernur DKI Jakarta itu berbusana adat.

Ditampilkan pula tangkapan layar atau screenshoot berita tempo.co berjudul “Jalan Panjang RUU Masyarakat Adat, Mandek Sejak 2009.” Ravio menambahkan, atribut adat selalu dipakai untuk performa ‘keberagaman’ tapi hak-hak masyarakat adat justru tidak dijadikan prioritas. Ravio menilai ejawantah frasa ‘panggung politik’ yang kelewat harfiah; sekadar panggung pertunjukan.

Ravio juga memberi tautan artikel yang diterbitkan The Conversation berjudul 75 tahun kemerdekaan Indonesia, Masyarakat Adat Masih Berjuang untuk Kesetaraan. Ravio menyebut masyarakat adat kini tengah menghadapi kolonialisme dalam bentuk lain. (ant)