BMKG

Kastara.ID, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tegaskan El Nino kuat tidak teridentifikasi akan terjadi pada 2020 mendatang.

Meski demikian, BMKG mengaku tidak memprediksi kekeringan panjang akan terjadi selama bertahun-tahun.

BMKG juga memprediksikan tidak ada potensi anomali iklim pada 2020, baik di Samudera Pasifik maupun Samudera Hindia yang berdampak pada curah hujan di wilayah Indonesia cenderung sama dengan pola iklim normal.

Hal tersebut menandai bahwa pada 2020 diperkirakan tidak ada potensi anomali iklim yang berdampak pada curah hujan di wilayah Indonesia. Curah hujan akan cenderung sama dengan pola iklim normal pada November sebagian wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan.

Seperti biasanya, musim kemarau umumnya akan dimulai pada April-Mei hingga Oktober 2020. Sedangkan wilayah di dekat ekuator, musim kemarau pertama akan dimulai pada Februari-Maret 2020. Wilayah dekat ekuator yang dimaksud seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Riau.

Meski demikian, BMKG juga mengingatkan potensi kondisi kering tetap perlu diwaspadai karena dapat berdampak pada kebakaran hutan dan lahan di awal tahun di wilayah tersebut. (rso)