Hutang

Kastara.Id, Jakarta – IMF WB telah memunculkan kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia. Indonesia bahkan dipandang sebagai model negara yang berhasil mengelola ekonominya dengan sangat baik.

Demikian disampaikan Menko Kemaritiman Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, dalam diskusi media Forum Merdeka Barat (FMB) 9, yang digelar di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (18/12), dengan mengusung tema “Dampak Ekonomi Annual Meeting World Bank IMF 2018”.

“Sekarang tidak susah lagi bagi Indonesia untuk mengejar mereka (investor), karena IMF WB memberikan rekomendasi yang tinggi bagi Indonesia. Jadi bisa dikatakan, IMF WB menjadi modal pokok yang dikapitalisasi untuk membangun kepercayaan terhadap negeri ini,” tuturnya.

Lebih jauh, terkait animo investasi di Indonesia, Menko Luhut menegaskan, semua proses terkait investasi akan dibuat transparan. “Jadi semua kita buat transparan, sambil menunggu single submission. Itulah perubahan substansial yang dilakukan di 2018,” katanya.

Dengan kondisi tersebut, Luhut mengatakan, pada 2019 diproyeksikan penerimaan negara akan mencapai USD 41 triliun. “Tahun depan akan banyak masuk uang ke Indonesia. Jangan gundah, kita moving very well,” tandasnya.

Dalam rangka menuju pada iklim ekonomi yang optimistis itulah, Menko Luhut pun lantas mengisahkan komunikasinya dengan sejumlah pihak dalam pertemuan di negeri jiran. Di antaranya, tentang bantuan untuk merelokasi sejumlah industri dari Taipei.

“Saya sempat katakan, bisa nggak bantu Indonesia untuk merelokasi industri dari Taipei? Hasil tim ke sana, perusahaan minyak Taiwan telah siap untuk merelokasi USD 6,8 miliar akan direlokasi di Gresik,” katanya.

Selanjutnya Korsel, menurut Menko Luhut, ada rencana untuk merelokasi Hyundai mobil listrik ke Indonesia. Bahkan, sambung dia, menjadikan Indonesia sebagai hub, karena ada kandungan bahan litium baterai yang besar di Indonesia, hingga 70 persen.

“Demikian juga dengan LG yang berencana membuat baterai di Indonesia,” katanya.

Selain itu, Menko Luhut juga membeberkan bahwa Tiongkok pun tertarik untuk membangun industri baja ke indonesia. “Saya katakan, tapi 7,5 juta ton. Karena kemampuan produksi kita sudah sekitar segitu juga. Sehingga dengan masuknya investasi tersebut, kita tidak perlu lagi impor,” paparnya.

Keinginan serupa juga disampaikan pihak Samsung, Huawei, dan Apple. Menurut Menko Luhut, mereka mau memproduksi baterai di Indonesia. Pegatron bahkan telah meminta untuk siapkan 2.000 engineer, dan untuk tahap awal 200 engineer.  “Jadi, kita akan jadi pemain global dalam bidang teknologi. Dalam kondisi di mana teknologi akan buat dunia berubah. Kita tidak akan jadi penonton, karena sebagian bahan baku ada di Indonesia. Tinggal mendorong kesiapan SDM-nya,” tuturnya.

Dengan itu semua, Menko Luhut mengatakan, orang asing akan lihat Indonesia sebagai negara yang hebat. “Jadi jangan hanya bicara utang, karena faktanya utang Indonesia sangat managable dan terkendali,” pungkasnya.

Hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. Kegiatan Dismed FMB’9 ini juga bisa diikuti secara langsung di www.fmb9.id, FMB9ID (Twitter), FMB9.ID (Instagram), FMB9.ID (Facebook), dan FMB9ID (Youtube). (mar)