Shandong(Daily Mail/Imagine China/REX/Shutterstock)

Kastara.ID, Jakarta – Angkatan Laut China berhasil meluncurkan kapal induk buatan dalam negeri yang pertama, di Shandong, kemarin (17/12). Setelah prosesi upacara yang dihadiri 5.000 orang termasuk Presiden Xi Jinping, kapal tersebut dilaporkan langsung diterjunkan di wilayah Laut China Selatan.

Kapal sepanjang 700 meter ini mampu membawa sejumlah pesawat tempur dan helikopter. Shandong digadang sebagai kapal induk terbesar dalam jenisnya di Asia.

Media lokal CCTV melaporkan pengoperasian Shandong menempatkan China sebagai satu dari sedikit negara yang memiliki kapal induk. Mereka menyatakan China membutuhkan minimal enam kapal induk untuk mendukung pengawasan perairan.

Selain itu, kapal induk Shandong juga dinilai menambah kekuatan Angkatan Laut China di tengah ketegangan dengan Taiwan dan juga Amerika Serikat terkait sengketa Laut China Selatan.

Media lokal CCTV melaporkan, kapal induk pertama China, Liaoning, telah dikirim dan ditugaskan untuk beroperasi di Sanya, pulau di selatan Hainan. Hainan berada di lepas pantai Laut China Selatan sebelah timur Vietnam.

Liaoning adalah kapal induk bekas Uni Soviet yang dibeli dari Ukraina. China membeli kapal itu pada 1998 dan kemudian diperbaiki. Nama itu diambil dari salah satu provinsi.

Lebih dari itu, Beijing bahkan dilaporkan tengah membangun kapal induk ketiga dengan reaktor nuklir dan sistem pelontar untuk membantu jet tempur lepas landas. Beijing bermaksud memperluas jangkauan tempur dengan kapal induk demi memenuhi ambisi superioritas angkatan laut.

China memang terus menggenjot perkembangan pertahanan dan memodernisasi alat utama sistem pertahanannya. Maret lalu, China menyatakan menggelontorkan US$ 177,6 miliar untuk anggaran pertahanan selama 2019. China juga mengembangkan rudal jelajah jarak jauh hingga jet tempur siluman. (har)