Musrenbang

Kastara.ID, Depok – Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok, Hamzah menyatakan, pembangunan di wilayah dapat terealisasi tidak hanya melalui dana kelurahan. Sebab, menurutnya, bisa juga diserap lewat sumber lainnya seperti Pokok Pikiran (Pokir) DPRD.

Dikatakan Hamzah, kolaborasi antara dana kelurahan dengan Pokok Pikiran (Pokir) anggota dewan sangat penting dalam mewujudkan perencanaan pembangunan yang menyeluruh. Untuk itu, dirinya membuka diri ke masyarakat yang ingin menuangkan aspirasinya untuk dapat terserap ke dalam pokir anggota Dewan.

“Semua kegiatan bisa diusulkan, baik kegiatan fisik ataupun non fisik,” kata Hamzah usai Musrenbang Kelurahan Jatijajar di Wisma Kinasih, seperti dimuat laman resmi Pemkot Depok (18/1).

Hamzah mengatakan, pada tahun ini juga sudah dapat dilakukan pembelian lahan dan pembangunan gedung posyandu melalui Pokir anggota dewan. Lanjut Hamzah, untuk proses pengajuan, RT-RW atau Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) diminta mengikuti mekanisme yang sudah ditentukan, seperti membuat proposal berisi program yang ingin diajukan dalam Pokir anggota dewan.

“Tentu dengan membuat proposal dilengkapi rincian program dan anggaran, besaran dan volume serta foto-fotonya,” terangnya.

Sementara Anggota Komisi C dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) Ade Firmansyah menambahkan, saat ini jalan lingkungan (jaling) di Kota Depok sudah cukup baik. Namun, jika ada kerusakan yang membahayakan dan memerlukan perbaikan, ucap dia, bisa disampaikan untuk menjadi pokir anggota Dewan.

“Saya berpesan kepada pengurus lingkungan untuk mengajukan usulan dengan skala prioritas. Hal itu agar usulan yang terserap benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat,” pesannya.

Dikatakan Ade, ada tiga fokus pembangunan di dalam Pokir dirinya, yaitu keberpihakan terhadap Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), terwujudnya posyandu di setiap RW dan fasilitas yang dapat membantu menjalankan aktivitas atau organiasi kepemudaan. Di antaranya bantuan sarana dan prasarana, seperti pengeras suara (speaker/sound) ataupun LCD Proyektor.

“Dengan begitu, kanal-kanal anak muda di setiap RW dapat difasilitasi sarana dan prasarananya secara maksimal,” pungkas Ade. (dha)