Saat ini. katanya, sudah ada dua persoenl satgas yang telah diberikan pelatihan khusus untuk mengoperasikan rumah pompa dengan sistem SCADA ini.

“Dua personel satgas sudah diberikan pelatihan. Sekarang masih menunggu surat tugasnya terlebih dulu untuk mengoperasikannya,” papar Ikhwan, Senin (19/2).

Selain dapat mengoperasikan, lanjut Ikhwan, dengan sistem SCADA ini petugas operator juga bisa mengetahui apakah ada kerusakan pada pompa atau tidak.

“Kapasitas tiga pompa yang ada di sini adalah 1.000 liter per detik dan dua unit lainnya masing-masing 2.250 liter per detik,” ungkapnya.

Menurut Ikhwan, Rumah Pompa Pulomas 2 ini berfungsi untuk memompa air di Waduk Ria Rio, kemudian dibuang ke kali Sunter melalui sistem jacking, yang melintas di bawah Jalan Raya Perintis Kemerdekaan. Air yang masuk ke waduk itu sendiri berasal dari aliran Saluran Phb IKIP, Saluran Phb Pulo Nangka Barat, dan Saluran Phb Pulomas Barat.

“Tiga pompa ini akan dioperasikan ketika debit air di Waduk Ria Rio di atas level angka 0. Dibuang ke Kali Sunter melalui sistem jacking,” lanjut Ikhwan.

Rumah pompa ini juga dilengkapi rotary screen untuk mengangkat sampah yang ada di waduk secara otomatis. Sehingga air yang dipompa ke Kali Sunter melalui sistem jacking ini bersih dari sampah.

Di lokasi juga disiapkan genset berkapasitas 1.500 kilo volt amper (KVA) yang dioperasikan ketika aliran listrik padam.

Lurah Kayu Putih, Tuti Sugihastuti mengungkapkan, sejak dioperasikannya rumah pompa ini lingkungan RT 02/RW 06 di wilayahnya yang kerap tergenang setiap terjadi hujan lebat. sekarang sudah tak tergenang lagi.

Sedangkan di wilayah RW 09, yang posisinya di sebelah selatan Waduk Ria Rio, tinggi genangan berkurang jadi 20 sentmeter dari sebelumnya mencapai  50 hinga 100 sentimeter.

“Genangan juga cepat surut, setelah tiga pompa stasioner difungsikan,” pungkas Tuti. (hop)