Reshuffle

Kastara.ID, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan telah memanggil salah satu tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) Witjaksono. Pertemuan yang berlangsung empat mata itu diketahui setelah Witjaksono mengungkapkannya kepada awak media, Senin (19/4). Witjaksono mengatakan telah dipanggil Jokowi untuk berdiskusi. Witjaksono yang memanggil Jokowi dengan sebutan Pakde itu mengaku telah mengenal Jokowi sejak 2015 lalu.

Meski demikian, Ketua Umum Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (NU) ini enggan menungkapkan secara rinci isi pertemuannya dengan Jokowi. Witjaksono hanya menyebut pertemuan tersebut membahas permasalahan ekonomi. Witjaksono menjelaskan posisinya sebagai pengusaha dan tokoh NU membuatnya terus berkiprah di sektor ekonomi.

Witjaksono mengaku juga membicarakan bagaimana posisi NU dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi. Tak lupa ia juga mendiskusikan permasalahan yang membelit para nelayan dan masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir. Menurutnya, dari 110 juta warga NU, 60 persennya tinggal di wilayah pesisir. Itulah sebabnya menurut Witjaksono, dirinya mendapat amanah dari Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj untuk menyejahterakan 60 persen warga NU yang menjadi nelayan dan tinggal di wilayah pesisir.

Masalah lain yang juga dibicarakan dalam pertemuan empat mata dengan Pakde Jokowi itu, adalah tentang investasi dalam rangka rencana perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini memunculkan rumor Witjaksono bakal ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Invetasi. Namun Witjaksono segera menegaskan soal reshuffle kabinet adalah hak prerogatif Jokowi sebagai presiden. Namun Witjaksono mengaku bersyukur jika diberi amanah memimpin Kementerian Investasi yang bakal dibentuk.

Munculnya nama Witjaksono dipastikan semakin memperpanas rumor terkait calon Menteri Investasi. Sebelumnya santer diberitakan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bakal memimpin Kementerian Investasi. Pasalnya kementerian tersebut adalah BKPM yang di-upgrade atau dinaikkan menjadi kementerian. Sehingga layak jika Bahlil menjadi calon Menteri Investasi.

Selain Bahlil, santer pula diisukan anggota Fraksi Nasdem DPR RI Rapsel Ali bakal menjadi Menteri Investasi. Hal ini setelah berkembang isu ada tiga menteri dari Nasdem yang bakal terkena perombakan kabinet.

Ada pula nama Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dianggap pantas menjadi Menteri Investasi. Hal ini dikemukakan Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahap menilai Ahok pantas masuk kabinet. Fadhli menilai sebagai Menteri Investasi, Ahok bakal mampu menarik investor masuk meramaikan ibukota tanpa melupakan daerah atau provinsi lain. (ant)