Universitas Moestopo

Kastara.ID, Jakarta – Salah satu bukti kemajuan peradaban suatu bangsa adalah dengan terus berkembangnya penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Dan dari sekian banyak cara, kualitas publikasi dan jurnal ilmiah bisa dilihat sebagai salah satu tolak ukurnya.

Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Prof. Dr. Rudy Harjanto, M.Sn. menjelaskan bila saat ini sebagian besar bidang akademik telah mapan memiliki jurnal dan bentuk publikasi tersendiri, meskipun banyak pula terdapat jurnal akademik yang bersifat interdisipliner (antar cabang) dan mempublikasikan karya dari beberapa bidang yang berbeda.

Publikasi ilmiah pun saat ini sedang mengalami perubahan yang besar dengan adanya transisi dari format penerbitan cetak ke arah format elektronik, yang tentu memiliki model bisnis berbeda dengan pola sebelumnya.

Tren umum yang berjalan sekarang, akses terhadap jurnal ilmiah secara elektronik disediakan secara terbuka. Hal ini berarti semakin banyak publikasi ilmiah yang dapat diakses secara gratis melalui internet, baik yang disediakan oleh pihak penerbit jurnal, maupun yang disediakan oleh para penulis artikel jurnal itu sendiri.

“Meski begitu, tentu kualitas setiap jurnal haruslah kita jaga bersama karena dari jurnallah kita tahu buah pemikiran baru anak bangsa,” kata Prof. Rudy dalam Seminar Nasional ‘Peningkatan Penulisan Publikasi Ilmiah di Jurnal Berreputasi Nasional’, Selasa (19/4).

Prof. Rudy lalu memaparkan kalau saat ini jumlah jurnal di Indonesia dari berbagai bidang sudah mencapai sekitar 10.000 jurnal dengan ratusan ribu artikel ilmiah per tahun. Angka ini tentu bukan angka yang kecil dan tugas akademisi untuk menjaga kualitas terbitan tersebut.

Universitas Moestopo sendiri saat ini sudah memiliki beberapa jurnal yang pengembangannya didampingi dan difasilitasi oleh LLDIkti Wilayah III.

Karena menjaga dan meningkatkan kualitas adalah tugas yang lebih berat dibanding sekedar melahirkannya. Sebab untuk menjaga dan meningkatkan kualitas jurnal diperlukan beberapa bidang sumber daya mulai dari penulis, editor, reviewers hingga standar dari jurnal itu sendiri.

“Tugas kita bersamalah untuk menjaga hal-hal ini. Penulis berkualitas membutuhkan jurnal yang berkualitas dan karena itu, tugas kita semua untuk menjaga ekosistem akademis yang mendukung setiap akademisi untuk berinovasi melakukan penelitian yang berguna untuk perkembangan bangsa dan negara yang kita cintai,” papar Prof. Rudy.

Karena itu, lanjut Prof. Rudy, dengan semakin pentingnya keberadaan dan eksistensi jurnal berkualitas, seminar nasional dengan tema ‘Peningkatan Penulisan Publikasi Ilmiah di Jurnal Berreputasi Nasional’ ini pun menjadi penting untuk diselenggarakan.

Sementara Kepala LLDIkti Wilayah III Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P memaparkan bila dirinya mengapresiasi inisiatif Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) dalam penyelenggaraan seminar nasional yang menginspirasi seluruh dosen di Indonesia.

“Hal ini sejalan dengan misi Indonesia 2030 yang ingin menjadi negara perekonomian terbesar nomor tujuh di dunia. Karena penggerak ekonomi yang paling bagus adalah dosen. Sebab dosen dan orang-orang terdidik bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih maju,” jelas Dr. Paristiyanti. (ant)