Workshop Penulisan Puisi

Kastara.ID, Jakarta – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Perpusip) bersama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi DKI Jakarta kembali menggelar Workshop Penulisan Puisi Bagian II (18/5). Workshop yang digelar secara hybrid ini mengangkat tema “Sejuta Puisi untuk Jakarta”.

Kegiatan yang digelar di ruang perpustakaan Dinas Perpusip DKI, Jalan Perintis Kemerdekaan, Pulo Gadung, Jakarta Timur ini dihadiri Wakil Ketua DWP DKI Sitha Afan dan Ketua DWP Dinas Perpusip DKI Ani Wahyu, serta sastrawan Jose Rizal Manua sebagai narasumber.

Dalam workshop ini, 153 peserta yang hadir secara offline dan online melalui Zoom, dilatih membuat puisi tentang Jakarta. Mereka juga praktik langsung membuat puisi. Sebagai stimulus, panitia memberikan voucher Go-pay kepada 15 pengirim puisi pertama masing-masing Rp 100 ribu.

Kabid Deposit Pengembangan Koleksi dan Layanan Dinas Perpusip DKI, Eka Nur Etika Putra mengatakan, lokakarya ini digelar dalam rangka menyusun kata sejuta puisi tentang Jakarta dan wujud kecintaan terhadap minat baca masyarakat.

Workshop ini juga bisa menjadi khasanah sastra dan kelak bisa mengisi koleksi perpustakaan HB Yasin. Tentunya di samping juga sebagai upaya gerakan masyarakat dalam mewujudkan kecintaan terhadap sastra,” ucap Eka.

Menurutnya, Buku Puisi Jakarta ini merupakan cerminan peradaban sekaligus ide kecintaan terhadap Jakarta. Selain itu juga dapat menciptakan sastrawan baru.

Hasil karya seni ini, jelas Eka, akan didokumentasikan dalam bentuk buku dan jadi arsip di Perpustakaan HB Jassin.

“Ini juga bisa menjadi tonggak sejarah perkembangan sastra di Jakarta,” tukasnya.

Sementara Wakil Ketua DWP DKI Sitha Afan berharap, workshop ini bisa menjadi inspirasi bagi anggota DWP DKI untuk berpartisipasi dalam membuat puisi bagi Jakarta.

Shita mengungkapkan, Dinas Perpusip DKI dalam waktu dekat akan menggelar antologi Sejuta Puisi untuk Jakarta. Diharapkan anggota DWP DKI bisa ikut berpartisipasi di dalamnya. Sehingga sebelum membuat puisi mereka diberikan kiat-kiat membuat puisi dalam workshop ini.

Workshop ini bisa menjadi ajang membangkitkan dan melatih kepekaan terhadap lingkungan sekitar,” ujarnya.

Narasumber yang juga sastrawan senior, Jose Rizal Manua mengaku, dalam workshop jilid 2 ini peserta semakin antusias dan cepat menangkap materi yang diberikan, lalu menuangkannya dalam sebuah puisi.

Menurutnya, kegiatan ini menjadi salah satu ajang “rekreasi” pikiran yang menyenangkan serta bisa membuat hati gembira melalui rangkaian kata-kata indah.

“Walau waktunya singkat namun peserta bisa mengikutinya dengan baik. Kita hanya menjembatani karena di dalam setiap orang sebenarnya sudah ada puisi. Tinggal bagaimana cara mereka mengeluarkannya dalam sebuah penulisan,” ucapnya. (hop)