Utang

Kastara.ID, Jakarta – Indonesia dikabarkan kembali menambah utang. Kali ini pemerintah Indonesia mendapat utang sebesar Rp 550 juta euro atau sekitar Rp 9,1 triliun dari pemerintah Jerman.

Kabar tersebut diketahui dari unggahan di akun Twitter dan Facebook Kedutaan Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia di Jakarta. Pada unggahan yang diposting pada Selasa (17/11) itu disebutkan pemerintah Indonesia dan Jerman telah menyepakati pemberian pinjaman senilai 550 juta euro atau Rp 9,1 triliun.

Kesepakatan dilakukan ditandatangani secara terpisah pada Jumat (14/11) di Kantor Kementerian Keuangan Indonesia di Jakarta dan Kantor Bank Pembangunan Jerman Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW). Hal ini dilakukan dengan menyesuaikan kondisi pandemi Covid-19.

Pemerintah Indonesia diwakili oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, Luky Alfirman. Sedangkan pemerintah Jerman diwakili oleh Kepala Bagian Sustainable Economic Development East and South East Asia Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW), Florian Sekinger.

Informasi dari postingan tersebut mengatakan tambahan utang ini akan digunakan untuk memperluas beberapa rumah sakit pendidikan di Malang, Jawa Timur dan Makassar, Sulawesi Selatan. Hal ini dalam upaya pemerintah melawan penyebaran Covid-19.

Selain itu kerja sama ini juga sebagai bentuk kontribusi pemerintah Jerman terhadap Covid-19 Active Response and Expenditure Supports (CARES) I dan II. Kontribusi tersebut meliputi penyediaan alat media, peningkatan ekonomi, dan bantuan terarah untuk kelompok rentan.

Tambahan utang ini terasa mengagetkan. Pasalnya pada Kamis (12/11) lalu, Indonesia baru saja mendapat pinjaman senilai miliar dolar Australia atau sekitar Rp 15,45 triliun dari Australia. Saat itu kesepekatan dilakukan oleh Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg dan Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani.

Menanggapi tambahan utang ini Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Fadli Zon mempertanyakan apakah pinjaman yang kemarin sudah habis. Melalui akun twitternya @fadlizon, anggota Komisi II DPR ini juga menanyakan siapa yang nantinya bakal membayar utang-utang ini. (ant)